.Doc Edisi IX DOTDOC IX - CETAK single | Page 39

. KONSULTASI H Mencatat dan Menyimpan Peristiwa ubungan jarak jauh atau yang populer dengan sebutan Long Distance Relationship (LDR) menjadi sebuah fenomena tersendiri bagi pasangan-pasangan muda yang belum menikah saat ini. Banyak yang bertahan hingga ke pelaminan, banyak pula yang kandas di tengah jalan karena tidak bisa mempertankan hubungannya. Pasangan yang menjalani LDR kerap kali mengalami lebih banyak masalah dan masalah utamanya terletak pada komunikasi dan kepercayaan. Bagaimana agar hubungan jarak jauh ini bisa tetap bertahan? Ayo, temukan jawabannya bersama Psikolog Dra. Niken Iriani LNH, M.Si berikut ini! Long Distance Relationship Saya sudah menjalani hubungan jarak jauh selama kurang lebih 2,5 tahun terhitung sejak lulus SMA. Saya kuliah di Bandung sementara dia kuliah di Purwokerto. Hubungan kami awalnya baik- baik saja sampai akhirnya kami sampai pada titik di mana tugas- tugas kuliah lebih menyita perhatian kami. Pasangan saya adalah tipe laki-laki yang tidak akan menghubungi saya ketika sibuk, berbeda dengan saya yang tetap menyempatkan waktu untuk segera membalas smsnya. Saya mengerti tapi rasanya tidak bisa menerima dan tetap marah. Dalam situasi komunikasi yang tidak lancar ini saya jadi mulai mencurigai dia. Bagaimana agar saya tetap bisa percaya kepadanya dalam keadaan komunikasi yang tidak lancar seperti ini? M enjalin hubungan jarak jauh memang tidak gampang. Apalagi kalau masih seusia kalian ketika ranah emosi masih menggelegak.. Masing-masing harus bisa dipercaya dan mempercayai. Butuh kesabaran ekstra untuk sampai “happy ending”. Untuk itu pahami bener pasanganmu. Salah satu perbedaan besar antara laki-laki perempuan adalah dalam hal mengekspresikan emosi. Perempuan biasanya lebih ekspresif sementara laki-laki lebih cool. Untuk menjaga kebersihan hatimu dari ‘curiga’, tentu saja kamu harus mensugesti diri bahwa ia setia. Berfikir positif bahwa ia memang sibuk. Berpikir positif bahwa ia baik-baik saja. Hanya itu. Kalau dengan cara ini masih tidak bisa, coba bertanyalah dalam hati, apakah laki-laki ini yang memang telah disiapkan sebagai jodohmu. Marissa (20), Tangerang Saya sudah mengenal pasangan saya sekitar 5 tahun, tetapi kami baru menjalani hubungan jarak jauh ini sekitar 2 tahun. Saya kuliah di Bandung sementara pasangan saya kuliah di Malang. Komunikasi kami bisa dibilang cukup lancar. Saya sering bercerita tentang kehidupan sehari-hari begitu juga dia. Sebenarnya hubungan kami baik-baik saja, namun ada yang sedikit mengganggu pikiran saya. Dia tidak pernah menanyakan siapa saja teman saya baik laki-laki atau perempuan. Dia juga tidak pernah cemburu atau curiga kepada saya. Dia bahkan tidak pernah berpesan kepada saya agar tidak selingkuh atau semacamnya. Di satu sisi saya senang karena saya jadi merasa bebas karena dia tidak protektif, tapi di satu sisi saya merasa aneh karena dia “terlalu baik” dan malah terkesan tidak peduli dengan saya. Apakah itu hanya kekhawatiran saya saja atau bagaimana? A urel, memang selagi masih berstatus sebagai “pacar”, hal-hal yang kayaknya positif-pun kadang bisa menjadi bahan dasar “curiga” atau tid