. KONSULTASI
H
Mencatat dan Menyimpan Peristiwa
ubungan jarak jauh atau yang
populer dengan sebutan Long
Distance Relationship (LDR)
menjadi sebuah fenomena tersendiri bagi
pasangan-pasangan muda yang belum
menikah saat ini. Banyak yang bertahan
hingga ke pelaminan, banyak pula yang
kandas di tengah jalan karena tidak bisa
mempertankan hubungannya. Pasangan
yang menjalani LDR kerap kali mengalami
lebih banyak masalah dan masalah
utamanya terletak pada komunikasi dan
kepercayaan. Bagaimana agar hubungan
jarak jauh ini bisa tetap bertahan? Ayo,
temukan jawabannya bersama Psikolog
Dra. Niken Iriani LNH, M.Si berikut ini!
Long
Distance
Relationship
Saya sudah menjalani hubungan jarak jauh selama kurang lebih
2,5 tahun terhitung sejak lulus SMA. Saya kuliah di Bandung
sementara dia kuliah di Purwokerto. Hubungan kami awalnya baik-
baik saja sampai akhirnya kami sampai pada titik di mana tugas-
tugas kuliah lebih menyita perhatian kami. Pasangan saya adalah
tipe laki-laki yang tidak akan menghubungi saya ketika sibuk,
berbeda dengan saya yang tetap menyempatkan waktu untuk
segera membalas smsnya. Saya mengerti tapi rasanya tidak bisa
menerima dan tetap marah. Dalam situasi komunikasi yang tidak
lancar ini saya jadi mulai mencurigai dia. Bagaimana agar saya
tetap bisa percaya kepadanya dalam keadaan komunikasi yang
tidak lancar seperti ini?
M
enjalin hubungan jarak jauh memang tidak gampang.
Apalagi kalau masih seusia kalian ketika ranah emosi
masih menggelegak.. Masing-masing harus bisa dipercaya
dan mempercayai. Butuh kesabaran ekstra untuk sampai “happy
ending”. Untuk itu pahami bener pasanganmu. Salah satu
perbedaan besar antara laki-laki perempuan adalah dalam hal
mengekspresikan emosi. Perempuan biasanya lebih ekspresif
sementara laki-laki lebih cool. Untuk menjaga kebersihan hatimu
dari ‘curiga’, tentu saja kamu harus mensugesti diri bahwa ia setia.
Berfikir positif bahwa ia memang sibuk. Berpikir positif bahwa ia
baik-baik saja. Hanya itu. Kalau dengan cara ini masih tidak bisa,
coba bertanyalah dalam hati, apakah laki-laki ini yang memang
telah disiapkan sebagai jodohmu.
Marissa (20), Tangerang
Saya sudah mengenal pasangan saya sekitar 5 tahun, tetapi
kami baru menjalani hubungan jarak jauh ini sekitar 2 tahun.
Saya kuliah di Bandung sementara pasangan saya kuliah di
Malang. Komunikasi kami bisa dibilang cukup lancar. Saya
sering bercerita tentang kehidupan sehari-hari begitu juga dia.
Sebenarnya hubungan kami baik-baik saja, namun ada yang sedikit
mengganggu pikiran saya. Dia tidak pernah menanyakan siapa
saja teman saya baik laki-laki atau perempuan. Dia juga tidak
pernah cemburu atau curiga kepada saya. Dia bahkan tidak pernah
berpesan kepada saya agar tidak selingkuh atau semacamnya.
Di satu sisi saya senang karena saya jadi merasa bebas karena
dia tidak protektif, tapi di satu sisi saya merasa aneh karena dia
“terlalu baik” dan malah terkesan tidak peduli dengan saya.
Apakah itu hanya kekhawatiran saya saja atau bagaimana?
A
urel, memang selagi masih berstatus sebagai “pacar”,
hal-hal yang kayaknya positif-pun kadang bisa menjadi
bahan dasar “curiga” atau tid