. IPTEK
Digitalisasi Objek Nyata
dengan Pemindai 3 Dimensi
oleh: Perantami Putri Pujiastuti & Isyana Widyantari
Terinspirasi dari film Chinese Zodiac, dua mahasiswa Jurusan Metrologi dan
Instrumentasi serta seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Bandung, Trikarsa Tirtadwipa Manunggal, Mugi Nurdini, dan Syauqi Abdurrahman mem-
buat sebuah prototype alat pemindai tiga dimensi (3D scanner) sederhana. Alat ini dapat
digunakan untuk memodelkan objek digital yang mirip dengan aslinya.
T
eknologi tiga dimensi (3D) kini semakin
sering digunakan hampir semua
perangkat elektronik. Sebut saja
televisi yang kini menyajikan aneka 3D dan
kamera pada smartphone yang juga mulai
mencoba menampilkan gambar 3D. Kini
mesin untuk pencitraan dan pemindai juga
sudah mendukung teknologi 3D. Beberapa
di antaranya adalah 3D Printer dan 3D Scanner.
3D Scanner atau pemindai 3D
adalah sebuah perangkat yang mampu
menganalisis sebuah objek tiga dimensi dan
mengumpulkan data yang dimungkinkan
untuk disusun kembali menjadi sebuah
model tiga dimensi secara digital. Perbedaan
utama dengan scanner biasa terletak pada
kemampuannya menghasilkan gambar 3D
dengan membentuk point cloud geometris,
yakni sebuah kumpulan titik dalam koordinat
tiga dimensi dari permukaan objek.
Chinese Zodiac merupakan film yang
menginspirasi pembuatan 3D scanner yang
berkembang di negara-negara maju saat ini.
Begitu pula dengan ketiga mahasiswa ITB
ini yang berhasil membuat karya teknologi
ini berdasarkan teknologi 3D scanner seperti
yang telah dikembangkan di luar negeri.
“Kami ingin membuat sendiri alat
pemindai 3D dengan versi kita sendiri yang
dapat menyaingi negara-negara maju yang
memiliki 3D scanner,” ungkap Tirta.
Ketiga mahasiswa ITB ini membuat
sebuah prototype alat pemindai 3 dimensi
sederhana untuk objek berporos. Pemilihan
objek berporos sendiri dipilih karena suatu
objek berporos memiliki jari-jari yang sama
dari titik pusat meja, sehingga memudahkan
proses pemindaian.
26
Prototype pemindai 3 dimensi ini terdiri
dari meja putar yang digerakan oleh motor
stepper yang dapat memposisikan putaran
pada sudut putar secara akurat, laser garis,
kamera, dan perangkat pengolah citra
(komputer). Proses pemindaian suatu objek
sendiri berlangsung secara sederhana.
Dengan menggerakkan meja putar sesuai
derajat yang diinginkan kamera menangkap
gambar yang kemudian diolah oleh perangkat
lunak yang dibuat untuk memproses objek
nyata tersebut menjadi objek digital.
“Pemindai 3D ini menggunakan teknologi
image processing sebagai metode untuk
mengonversi suatu gambar atau rupa ke
dalam bentuk digital dan melakukan operasi
matematis pada gambar yang bersangkutan
dengan tujuan untuk mengekstrak informasi
yang ada, di sinilah letak teknologi itu sendiri,”
tambah mahasiswi jurusan Metrologi dan
Instrumentasi ITB ini.
Tiga perangkat lunak utama yang
digunakan dalam proses pemindaian ini
adalah Octave, Processing, dan Blender.
Masing-masing perangkat ini memiliki fungsi
yang berbeda-beda. Namun, ketiganya
bekerja secara berkesinambungan sehingga
dapat menghasilkan rekontruksi objek digital
dari objek nyata yang dipindai.
Proses pembuatan alat pemindai 3
dimensi ini berlangsung relatif cepat. Dimulai
dari membuat program-program perangkat
lunak, baru kemudian dilanjutkan dengan
membuat hardware dari alat pemindai
ini. Mugi dan kawan kawan berhasil
merampungkan alat ini kurang lebih lima
bulan sejak Desember lalu. Menurut Mugi,
pembuatan alat ini tidaklah sulit, terutama
jika sudah menguasai konsepnya.
Untuk proses pencetakan, objek digital
hasil pemindaian yang telah diproses oleh
perangkat lunak yang digunakan ini dapat
DOTDOC