Mencatat dan Menyimpan Peristiwa
Produk
tembakau
juga
dinilai
menyumbang kontribusi yang cukup besar
terhadap pendapatan nasional, sehingga
jika petani tembakau harus beralih ke sektor
pertanian lain, diduga akan melumpuhkan
sektor ekonomi nasional di bidang pertanian.
Pada tahun 2012, Indonesia menempati
peringkat ke-7 sebagai produsen tembakau
dengan kapasitas rata-rata produksi 165 ribu
ton per tahun. Dan hingga saat ini sektor
tembakau dan ikatannya menyokong 10- 15%
pendapatan nasional.
“DIVERSIFIKASI
BAGUS, TAPI
PEMERINTAH HARUS
BISA MENUNJANG
FASILITASNYA”
TEMBAKAU DAN INDUSTRI NON-ROKOK
Suryana, Ketua Asosiasi Petani Tembakau
Indonesia (APTI) Jawa Barat mengatakan,
diversifikasi tembakau ini menjadi solusi
yang cukup baik bagi kesejahteraan petani
apabila traktat Framework Convention Tobacco
Control (FCTC) diratifikasi. Namun, pihaknya
menginginkan agar pemerintah turut
mendukung langkah diversifikasi ini.
“Diversifikasi ini bagus, tapi pemerintah
sampai sekarang tidak bisa menunjang
fasilitas untuk diversifikasi ini. Seharusnya
kalau pemerintah memang mengimbau hal
ini, pemerintah harus mendukung segala
kebutuhannya,” ujar Suryana.
DOTDOC
Pemanfaatan tembakau dengan cara
produksi nonrokok pun mulai diperkenalkan.
Berbagai industri di bidang kesehatan dan
farmasi mulai gencar melakukan uji penelitian
dengan memanfaatkan daun tembakau.
Nyatanya daun tembakau memang bisa
dimanfaatkan bukan hanya sebagai produksi
rokok, tetapi juga dimanfaatkan di bidang
farmasi, kecantikan, bahkan sebagai pestisida
dan obat anti kanker.
“Diversifikasi tembakau itu bukan
melumpuhkan atau menghapus sama sekali
tanaman tembakau, tapi mengalihkan
tembakau untuk produksi di bidang lain,
seperti kesehatan, kecantikan, bahkan bisa
juga digunakan untuk sayuran. Di beberapa
daerah tembakau digunakan sebagai lalapan”
ujar Dr. Ratu Safi