Menurut Henri Irawan mengatakan
bahwa adanya pengaruh mereka dalam
dunia online yaitu munculnya tujuh
segmen atau kelompok, yaitu segmen
creator, conversationalist, critic, collector,
joiner, spectator, dan inactive. Segmensegmen tersebut adalah para konsumen
yang sangat aktif dan terlibat, dan dunia
digital adalah bagian kehidupan mereka
yang sangat penting.
Creator adalah mereka yang termasuk
blogger. Mereka menulis, menciptakan,
dan memberikan pengaruh kepada orang
banyak. Conversationalist adalah mereka
yang memiliki akun media sosial dan
secara aktif melakukan updating. Segmen
kedua ini juga merupakan penyebar
informasi yang besar. Selanjutnya,
segmen critic adalah mereka yang aktif menjadi anggota
forum online. Mereka dengan rajin memberikan
komentar dan mau terlibat dalam sebuah percakapan,
walau relatif lebih pasif dibanding dengan dua segmen
sebelumnya.
Critic adalah konsumen yang masih memberikan
komentar pendek. Mereka mau merespons apakah like
terhadap tampilan tertentu atau ikut dalam suatu vote
dunia online. Segmen collector adalah konsumen yang
masih rajin berlangganan dan menjadi anggota dari
berbagai situs.
Joiner adalah mereka yang mungkin masih memiliki
akun media sosial tetapi relatif pasif. Mereka hanya
kelompok yang tidak ingin merasa ketinggalan terhadap
perkembangan digital. Yang banyak dihuni oleh mereka
yang berusia lebih dari 50 tahun adalah segmen spectator.
Mereka mungkin membaca berita digital, tetapi tidak
tertarik menjadi bagian dari komunitas digital. Mereka
adalah segmen penonton saja. Disebut sebagai bagian
dari inactive kalau tidak melakukan aktivitas apa pun
dalam dunia digital. Mereka hanya senang menonton
televisi atau bertemu langsung dalam berkomunitas.
Konsumen remaja adalah mereka yang banyak
menduduki segmen atas dalam piramida ini. Creator,
walau jumlahnya sedikit—mungkin hanya 0,1%,
memberikan pengaruh lebih dari 50% konsumen.
Sebuah komplain dari para creator atau conversationalist
akan menyebar kepada ribuan atau jutaan konsumen
dalam waktu sangat singkat.
Oleh karena itu, mereka-mereka yang membidik
segmen di bawah piramida ini akan beruntung. Mereka
masih akan menikmati banyak kestabilan. Maklum,
mereka yang berusia diatas 40 tahun banyak yang masuk
dalam grup inactive, spectator, atau joiner. Mereka
sungguh pasif dalam aktivitas media sosial dan selalu
menjadi grup yang ketinggalan informasi.
Mereka-mereka yang membidik pasar remaja pun,
tidak akan memiliki dampak yang sama. Ada beberapa
industri yang memang sensitif terhadap media
sosial, seperti industri kuliner, fashion, dan otomotif.
Ketergantungan industri ini terhadap media sosial
semakin besar.
Di satu sisi, justru ini bisa menjadi kesempatan
bagi mereka yang cerdas memanfaatkannya. Mereka
akan mendapati biaya komunikasi yang lebih efisien.
Mereka akan menikmati pembangunan mereka yang
lebih cepat. Selain itu, mereka-mereka yang kemudian
bisa melibatkan segmen remaja agar lekat dan memiliki
engagement dengan mereka, semakin terbuka. Sungguh
sayang, masih banyak perusahaan yang tidak menyadari
akan tantangan dan sekaligus kesempatan yang besar
dalam era digital ini.
Manfaat dari media online ini terutama di lingkungan
AL yaitu memberikan pelayanan prima dalam dunia maya
begitu juga anggota Angkatan Laut dan keluarganya
dapat menfasilitasi kebutuhan tersebut terutama bagi
anggota Angkatan Laut yang tersebar di kepulauan
Indonesia.
Cakrawala Edisi 426 Tahun 2015
67