Cakrawala Edisi 426 | Page 67

Menurut Henri Irawan mengatakan bahwa adanya pengaruh mereka dalam dunia online yaitu munculnya tujuh segmen atau kelompok, yaitu segmen creator, conversationalist, critic, collector, joiner, spectator, dan inactive. Segmensegmen tersebut adalah para konsumen yang sangat aktif dan terlibat, dan dunia digital adalah bagian kehidupan mereka yang sangat penting. Creator adalah mereka yang termasuk blogger. Mereka menulis, menciptakan, dan memberikan pengaruh kepada orang banyak. Conversationalist adalah mereka yang memiliki akun media sosial dan secara aktif melakukan updating. Segmen kedua ini juga merupakan penyebar informasi yang besar. Selanjutnya, segmen critic adalah mereka yang aktif menjadi anggota forum online. Mereka dengan rajin memberikan komentar dan mau terlibat dalam sebuah percakapan, walau relatif lebih pasif dibanding dengan dua segmen sebelumnya. Critic adalah konsumen yang masih memberikan komentar pendek. Mereka mau merespons apakah like terhadap tampilan tertentu atau ikut dalam suatu vote dunia online. Segmen collector adalah konsumen yang masih rajin berlangganan dan menjadi anggota dari berbagai situs. Joiner adalah mereka yang mungkin masih memiliki akun media sosial tetapi relatif pasif. Mereka hanya kelompok yang tidak ingin merasa ketinggalan terhadap perkembangan digital. Yang banyak dihuni oleh mereka yang berusia lebih dari 50 tahun adalah segmen spectator. Mereka mungkin membaca berita digital, tetapi tidak tertarik menjadi bagian dari komunitas digital. Mereka adalah segmen penonton saja. Disebut sebagai bagian dari inactive kalau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam dunia digital. Mereka hanya senang menonton televisi atau bertemu langsung dalam berkomunitas. Konsumen remaja adalah mereka yang banyak menduduki segmen atas dalam piramida ini. Creator, walau jumlahnya sedikit—mungkin hanya 0,1%, memberikan pengaruh lebih dari 50% konsumen. Sebuah komplain dari para creator atau conversationalist akan menyebar kepada ribuan atau jutaan konsumen dalam waktu sangat singkat. Oleh karena itu, mereka-mereka yang membidik segmen di bawah piramida ini akan beruntung. Mereka masih akan menikmati banyak kestabilan. Maklum, mereka yang berusia diatas 40 tahun banyak yang masuk dalam grup inactive, spectator, atau joiner. Mereka sungguh pasif dalam aktivitas media sosial dan selalu menjadi grup yang ketinggalan informasi. Mereka-mereka yang membidik pasar remaja pun, tidak akan memiliki dampak yang sama. Ada beberapa industri yang memang sensitif terhadap media sosial, seperti industri kuliner, fashion, dan otomotif. Ketergantungan industri ini terhadap media sosial semakin besar. Di satu sisi, justru ini bisa menjadi kesempatan bagi mereka yang cerdas memanfaatkannya. Mereka akan mendapati biaya komunikasi yang lebih efisien. Mereka akan menikmati pembangunan mereka yang lebih cepat. Selain itu, mereka-mereka yang kemudian bisa melibatkan segmen remaja agar lekat dan memiliki engagement dengan mereka, semakin terbuka. Sungguh sayang, masih banyak perusahaan yang tidak menyadari akan tantangan dan sekaligus kesempatan yang besar dalam era digital ini. Manfaat dari media online ini terutama di lingkungan AL yaitu memberikan pelayanan prima dalam dunia maya begitu juga anggota Angkatan Laut dan keluarganya dapat menfasilitasi kebutuhan tersebut terutama bagi anggota Angkatan Laut yang tersebar di kepulauan Indonesia. Cakrawala Edisi 426 Tahun 2015 67