Selain
peran
geopolitik, wilayah
laut kita juga memiliki
peran geoekonomi
yang sangat penting
dan strategis bagi
kejayaan
dan
kemakmuran bangsa
Indonesia. Sebagai
negara
kepulauan
dan maritim terbesar
di dunia, Indonesia
diberkahi Tuhan YME dengan kekayaan laut yang sangat
besar dan beraneka-ragam, baik berupa sumber daya
alam terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang,
hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk
bioteknologi); sumber daya alam yang tak terbarukan
(seperti minyak dan gas bumi, emas, perak, timah, bijih
besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi kelautan
seperti pasang-surut, gelombang, angin, dan Ocean
Thermal Energy Conversion (OTEC); maupun jasajasa lingkungan kelautan seperti pariwisata bahari dan
transportasi laut.
Pemahaman di atas dimaksudkan, telah ada potensi
laut yang sudah dimanfaatkan yakni untuk hubungan
dan pengangkutan, atau komunikasi dan transportasi.
Pemanfaatan potensi ini bukan sesuatu yang baru tetapi
sudah sejak berpuluh-puluh tahun lalu lamanya. Sebagai
wujud dari semua itu, dalam sejarahnya kita mengenal
cukup banyak kota-kota pelabuhan di Indonesia seperti,
Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya,
Tuban, Gresik, Demak, Banjarmasin, Makassar,
Manado, Maluku dan beberapa pelabuhan kecil lainnya.
Meskipun demikian potensi sumber daya laut yang dapat
dimanfaatkan bukan untuk komunikasi dan transportasi
semata, yang sebenarnya juga sektor ini masih belum
optimal. Masih terlalu banyak yang belum termanfaatkan.
Sektor utilisasi laut sebagai nelayan, meskipun sudah
sejak lama dilakukan, namun sampai saat ini masih
terbatas. Lagi-lagi untuk persoalan ini juga terjadi ironi,
para nelayan pada umumnya masih hidup miskin dan
terbelakang. Bangsa di negara lautan, memanfaatkan
sumber daya laut, namun tingkat kesejahteraannya
ternyata rendah.
Hal itu tentu menimbulkan pertanyaan besar, tapi
lebih penti