Cakrawala Edisi 419 | Page 27

berdinas selama lima tahun dan dapat di perpanjang. Pada praktiknya, para mantan taruna IDP meneruskan baktinya pada negara dan ada yang menjadi perwira tinggi seperti Laksamana Muda (Purn) Abdul Hakim, Laksamana Pertama (P) Suhendro Suwarno, Laksamana Pertama (Purn) Ginandjar dan Laksamana Pertama (Purn) T.D.V. Situmeang. Pendidikaan penerbang di Inggris dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah Initial Training School (ITS) selama tiga bulan, Flying Training School (FTS) Dasar dan Flying Training School (FTS) lanjutan. Sejak dekade 1960-an, pendidikan penerbang dan teknisi diselenggarakan di Amerika Serikat dan kemudian di Uni Sovyet. Pengalihan pelatihan ke Uni Sovyet adalah sebagai konsekuensi perubahan politik RI yang cenderung condong ke blok Timur (Uni Sovyet). Akibatnya pendidikan ke negeri Belanda dan kemudian Inggris dihentikan. Berbeda dengan Eropa, nampaknya Amerika Serikat tidak terlalu terpengaruh oleh sikap RI yang cenderung menentang Belanda dalam soal Irian Barat dan konfrontasi terhadap Malaysia/Inggris. Walaupun Amerika Serikat tidak mau menjual peralatan perangnya kepada Indonesia, mereka masih memberikan bantuan pendidikan dalam program International Military Education and Training (IMET). Sesungguh sejak tahun 1960 di Morokrembangan (Pualam) sudah dibentuk satu Biro Pendidikan yang dikelola oleh Letnan Edward Mambo dan Letnan Utomo Soendoro. Setelah Pangkalan Udara diresmikan pada tahun 1964, Biro Pendidikan itu diubah namanya menjadi Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Senerbal). Pimpinan Senerbal pada waktu itu adalah Letnan Jumarman yang baru kembali dari pendidikan Aircraft Maintainance Officer (AMO) di Amerika Serikat. Letnan Jumarman adalah perintis kerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Namun tidak lama kemudian, ia diberhentikan karena terlibat peristiwa GPPR pada tahun 1965. Pada awalnya, Bagian Pendidikan Pualam (embrio Senerbal) hanya mendidik tamtama untuk menjadi teknisi pesawat terbang dan memberikan introduksi kepada Taruna AAL tentang Penerbangan Angkatan Laut. Penyempurnaan kurikulum Senerbal secara terus menerus dilakukan. Pada tahun 1973, Angkatan Laut bahkan mendatangkan perwira ahli pendidikan dari Australia untuk membantu membenahi kurikulum pendidikan dalam semua bidang di Angkatan Laut termasuk bidang penerbangan. Sejarah Berdirinya Sekolah Penerbangan TNI Angkatan Laut Pada dasarnya pendidikan bagi personel penerbangan TNI AL telah diselenggarakan sejak berdirinya penerbangan TNI Angkatan Laut pada tahun 1956, hanya secara organisatoris Senerbang Cakrawala Edisi 419 Tahun 2014 27