politik, budaya, hingga sains dan teknologi itu sendiri. Itulah mengapa para ekonom
dan sejarawan sepakat menjadikan titik perubahan praktik industri menjadi suatu
momen yang cukup penting untuk diamati dan dianalisis secara menyeluruh. Begitu
pentingnya momen tersebut, nama khusus pun disematkan padanya: revolusi
industri. Istilah revolusi selalu dihubungkan dengan perubahan yang cukup
mendasar dari sesuatu. Sehingga, revolusi industri secara sederhana bisa dilihat
sebagai fenomena perubahan moda produksi secara mendasar, masif dan
menyeluruh, biasanya terkait dengan bentuk produk yang dihasilkan, proses
menghasilkannya, energi yang dibutuhkan, dan jumlah yang dihasilkan. Secara
sederhana, semua aspek tersebut terangkum dalam dua hal: efektivitas dan efisiensi 2 .
Sejak manusia mengenal teknologi sebagai alat untuk memudahkan
pekerjaannya, maka produksi komoditas tidak bisa dilepaskan dari perkembangan
teknologi yang terjadi seiring dengannya. Dalam hal ini, penemuan teknologi
tertentu, ketika diimpelentasikan dalam praktik industri, kerap menimbulkan efek
domino pada komoditas lainnya, karena kita ketahui bahwa dalam sistem ekonomi
yang semakin kompleks, tidak pernah ada suatu komoditas diproduksi dalam satu
proses tersendiri, namun ada rantai suplai yang terbentuk antar industri sehingga
moda produksi satu komoditas bisa mempengaruhi moda produksi lainnya. Efek
domino yang terjadi terkadang bisa begitu masif sehingga riak k