Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 7

Literasi jelas bukan sebuah konsep yang asing, meski makna sesungguhnya konsep ini tidak banyak dipahami secara utuh oleh kebanyakan orang. Padahal, di sisi lain, keutuhan konsep literasi ini diperlukan untuk memahami keadaan era yang terus berubah dan bagaimana respon manusia terhadapnya. Menganggap literasi hanya sebatas baca dan tulis tentu akan terasa semakin terasing bila dikaitkan dengan masa dimana manusia berkomunikasi dengan video call atau melihat informasi hanya dengan share media sosial. Menulis dan membaca mungkin masih masuk ke dalam konteks, namun bila itu kemudian yang menjadi standar literasi seseorang, maka literasi sudah turun derajatnya dan bukan lagi hal yang krusial di abad ini. Berapa persen manusia yang masih belum bisa baca-tulis tahun 2018? Bahkan di Indonesia sekalipun, angka buta aksara sudah berada di bawah 5 persen penduduk berumur di atas 14 tahun 1 , dan akan terus berkurang seiring dengan perluasan pendidikan yang meskipun lambat namun secara perlahan memperbaiki kekurangan. Lantas, literasi seperti apa yang dibutuhkan sesungguhnya? Makna literasi sesungguhnya tidak pernah berubah banyak sejak konsep itu muncul dan didefinisikan, hanya saja keutuhan konsep ini butuh kontekstualisasi yang baik dengan situasi dan keadaan untuk bisa dipertahankan kedalaman maknanya. Kalaupun kemudian muncul istilah literasi 4.0 pun itu hanya merupakan kontekstualisasi dengan era industri 4.0 yang sekarang pembahasan terkaitnya menggaung dimana-mana. Apa sebenarnya literasi 1.0 sampai 3.0 pun tidak pernah benar-benar terdefinisikan, karena memang literasi dari dulu sampai sekarang tetaplah kemampuan berinteraksi dengan teks/informasi secara kritis, baik yang diterima maupun dikeluarkan. Apakah kemudian dikaitkan dengan sains, media, ataupun internet hanyalah bagaimana konsep literasi berada dalam konteks-konteks tersebut. Mengingat membahas konsep dalam sebuah konteks sendiri pun tidak akan lepas dari membahas secara utuh konteks itu sendiri, maka kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi pada era industri 4.0. Industri 4.0 Konsep industri selalu dikaitkan dengan produksi komoditas. Karena begitu krusialnya peran komoditas dalam kehidupan manusia, baik makro dalam konteks negara bahkan global, hingga yang mikro dalam kehidupan sehari-hari, maka industri menjadi entitas yang kehadirannya sangat signifikan dalam peradaban manusia. Signifikasi industri membuat perubahan sedikit dalam aspek industri bisa mengubah banyak beragam aspek kehidupan manusia. Perubahan praktik industri secara radikal pada abad ke-18 di Eropa menghasilkan gelombang transformasi besar- besaran peradaban manusia dalam lingkup global, baik dalam aspek ekonomi, sosial,                                                              1 Data UNESCO 2016 6