Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 9

berantai yang besar hingga ke seluruh dunia, karena apa yang terjadi kemudian adalah pengembangan komoditas-komoditas lainnya seperti bahan-bahan baja dan senjata api, serta pergeseran faktor produksi ke mesin yang kemudian dalam jangka panjang akan memicu lahirnya kapitalisme modern, yang juga kemudian menghasilkan antitesisnya yakni komunisme, yang mana kedua ideologi tersebut kemduian berlomba dalam berbagai hal yang kemudian secara global mengubah banyak situasi global. Revolusi industri bisa dianggap sebagai suatu proses yang kontinu, karena apa yang terjadi sejak mesin uap ditemukan hingga saat ini (periode 300 tahun) tidak pernah terjadi selama 15000 tahun sebelumnya sejak manusia mengenal agrikultur 4 . Proses perubahan yang terjadi selama 3 abad ini pun berlangsung secara kontinu dalam alur perkembangan yang bisa dikatakan eksponensial. Meskipun begitu, para ekonom berusaha membagi impuls-impuls signifikan perubahan industri dalam diskritisasi era revolusi industri. Dalam diskritisasi ini, muncul istilah revolusi industri kedua pada akhir abad ke-19 yang dikarakterisasi dengan penggunaan listrik dalam moda produksi. Revolusi industri ketiga terjadi pada pertengahan abad ke-20 yang ditandai dengan penemuan komputer dan internet. Terakhir, sekarang di awal abad ke-21, fenomena baru dalam perkembangan teknologi memaksa para ekonom untuk menandai terjadinya revolusi industri ke-4, yakni revolusi digital, dimana sains dan teknologi telah mencapai titik yang cukup ekstrim dengan berbagai inovasi di wilayah nanoteknologi, realitas virtual, 3D printing, otomisasi perangkat, hingga interkoneksi segala komoditas dalam konsep yang dikenal dengan internet of things. Klaus Schwab, dalam [1] mengungkapkan terjadinya revolusi industri keempat ini sebagai berikut We are at the beginning of a global transformation that is characterized by the convergence of digital, physical, and biological technologies in ways that are changing both the world around us and our very idea of what it means to be human. The changes are historic in terms of their size, speed, and scope. This transformation—the Fourth Industrial Revolution— is not defined by any particular set of emerging technologies themselves, but rather by the transition to new systems that are being built on the infrastructure of the digital revolution. As these individual technologies become ubiquitous, they will fundamentally alter the way we produce, consume, communicate, move, generate energy, and interact with one another. And given the new powers in genetic engineering and neurotechnologies, they may directly impact who we are and how we think and behave. The fundamental and global nature of this revolution also poses new threats related to the disruptions it may cause—affecting labor markets and the                                                              Kecepatan perubahan yang terjadi pada peradaban manusia selama 300 tahun ini bergerak secara eksponensial, bahkan melebihi kecepatan perubahan selama 150 abad sebelumnya. 4 8