Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 47

Fenomena seperti ini disebabkan oleh apa yang penulis sebut sebagai mental virtual, perasaan aman yang dirasakan oleh setiap orang ketika berada di dunia virutal karena pada dasarnya ia tidak sepenuhnya hadir dalam konteks ruang dan waktu apapun. Hal ini dalam titik ekstrimnya bisa membuat informasi terkikis maknanya hingga membuat informasi hanya merupakan komoditas pemuas hasrat. Mayoritas pengguna smartphone melakukan scrolling informasi bukan untuk mendapatkan informasi itu sendiri, namun hanya memuaskan keinginan untuk sekadar tahu dan mengisi kekosongan waktu dalam kelembaman aktivitas. Kedua, jika dikatakan masyarakat di era digital memiliki kebebasan lebih banyak untuk memilih informasi dan merespon, maka justru kebebasan ini menjadi senjata makan tuan y