Booklet PHX #26: Post-Literacy | Page 42

Ada apa dengan jurnalisme digital? Penulis akan mencoba mengupasnya dari 3 perspektif, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi dan Distribusi Produksi yang dimaksud di sini adalah segala bentuk pembuatan bentuk utuh 3 informasi dalam berbagai media, baik itu teks maupun hiperteks 4 , sedangkan distribusi sendiri adalah penyebarannya ke manusia lain (selain yang membuat informasi itu). Aspek produksi dan distribusi suatu karya jurnalistik sangat berkaitan erat sehingga perlu dibahas dalam satu kesatuan. Untuk melihatnya lebih sederhana, bagaimana suatu informasi yang telah diproduksi itu disebarkan, tetaplah bergantung pada produsen/penulis informasi terkait, meski jelas ada faktor lain yang bermain di dalamnya. Kita akan sedikit meninjau sejarah perjalanan perkembangan jurnalisme. Sebelum mesin cetak Gutenberg 5 ditemukan, penyebaran informasi hanya terbatas pada lisan dan tulisan tangan. Penyampaian informasi secara lisan jelas memiliki banyak keterbatasannya sendiri, terutama terkait keterjangkauan, meskipun ada aspek-aspek yang hanya dimungkinkan ada dalam bentuk lisan, seperti spontanitas respon dan kebersatuan penyampaian. Tulisan tangan sendiri bukan hal yang mudah untuk direproduksi sedemikian rupa, sehingga dalam aspek penyebaran, tulisan tangan sama sekali tidaklah efektif. Hal ini membuat pembuatan informasi hanya terbatas pada otoritas tertentu, dan distribusinya hanya sebatas pada keperluan dan kalangan masyarakat tertentu. Hirarki informasi sangat jelas terbentuk, dimana ada jarak kebertahuan antara berbagai kalangan. Dalam hal ini, masyarakat menjadi tidak memiliki banyak kebebasan untuk merespon keadaan sebagai akibat dari keterbatasasan informasi yang dimiliki. Ketika kemudian mesin cetak mulai beroperasi secara massal, reproduksi tulisan bertransformasi menjadi sangat efektif sehingga menciptakan industri tersendiri. Suatu informasi mulai bisa disebarkan lebih luas dan merangkul berbagai kalangan. Akan tetapi, reproduksi informasi yang hanya bersandar pada suatu faktor produksi yang privat dan mahal akan cenderung bersifat monopolistik, atau dengan kata lain, tidak semua orang bisa melakukan reproduksi itu. Produksi informasi pun masih                                                              Informasi pada dasarnya tidak bisa ‘dibuat’, hanya bisa dipersepsikan dan ditransmisi/disalurkan. Ketika kita melihat mobil di pinggir jalan. Informasi adanya mobil itu sudah inheren ada bersama obyeknya, untuk kemudian kita persepsikan dan kita olah dalam pikiran kita. Bagaimana informasi dibuat dalam hal ini adalah ketika apa yang kita persepsikan itu disusun ulang dan disalurkan. 4 Hiperteks merupakan bentuk umum dari ‘teks’ yang telah melibatkan berbagai media. Gambar, video, rekaman suara, atau virtual reality merupakan bentuk dari hiperteks. Lebih lanjut lihat [2] 5 Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg (1400-1468) merupakan seorang inventor Jerman yang menemukan mesin cetak (printing press). Penemuan Gutenberg menandai revolusi besar era modern karena memainkan peran penting dalam lahirnya Renaissance. 3 41