kemudian literasi memicu threshold terakhir yang dilalui umat manusia untuk kembali
mengakselerasi peningkatan kompleksitasnya, yakni revolusi modern yang dimulai
sekitar 200 tahun yang lalu, ketika revolusi industri mulai tumbuh dan otomisasi
mesin menapaki kelahirannya. Semua threshold ini memungkinkan kita untuk
melampaui, melanggar, dan menembus hukum termodinamika kedua, dan
menciptakan peradaban yang kita alami pada detik ini. Tapi, apakah tanpa cost
sedikitpun? Tentu tidak. Perhatikan dalam kompleksitas yang kecil tumbuh di bumi
ini, di tempat lain semesta kompleksitas tetap akan terus berkurang. Dengan
kerumitan kehidupan manusia di Bumi, jagad raya tetap lah hanya berupa ruang
kosong. Increasing complexity hanya terjadi secara terpusat, dan bahkan melingkupi
ranah yang semakin sempit. Pada masyarakat kelisanan primer dulu, pengetahuan
tidak memiliki kesenjangan antar setiap manusia. Semua orang memiliki
kemungkinan akses terhadap pengetahuan yang sama. Ketika literasi berkembang,
pengetahuan menciptakan kesenjangan antara yang lebih mengetahui dengan yang
tidak, apalagi ketika pengetahuan itu semakin kompleks dan detail. Pada zaman
sekarang, masyarakat hanya tahu menggunakan internet, smartphone, dan berbagai
teknologi lainnya, namun sama sekali buta atas apa yang ada di baliknya. Dengan
semakin rumitnya pengetahuan, yang bisa mengetahui semua pengetahuan itu
semakin sedikit. Informasi semakin kompleks, namun semakin memusat. Pada
akhirnya, general entropy is always increasing!
Sedikit mengenai entropi 39 , terdapat sebuah konsep yang dinamakan entropi
informasi. Ia mirip dengan entropi kalor, namun dalam ranah yang berbeda. Tentu
penggunaan istilah entropi informasi yang digunakan Claude Shannon 40 (1916-2001)
dalam teori informasi berbeda dari yang penulis maksud. Di sini penulis hanya
mengadopsi istilah mengingat konteksnya akan lebih jelas dengannya. Kalor/energi
merupakan unsur ekstrinsik dari sesuatu. Bersama materi, ia menyusun dunia fisik
kita ini. Oleh Fritjof Capra, dua hal ini (materi dan energi) digeneralisasi menjadi
struktur dan proses, yang secara inheren akan selalu menjadi unsur ekstrinsik segala
hal, termasuk organisasi masyarakat. Akan tetapi, ada unsur intrinsik di balik itu yang
sering dilupakan para materialis. Segala sesuatu, menyimpan ‘informasi’ di
dalamnya, yang apabila dikomparasi dengan aspek ekstrinsik, bisa dianalogikan
dengan kalor. Ia, juga, dengan demikian memiliki hukum ‘termodinamika’ juga,
yakni bahwa informasi akan selalu tersebar dengan kompleksitas yang menurun.
Informasi ini bermacam-macam, bisa berupa konfigurasi elektron yang
Entropi secara sederhana bisa dipahami sebagai tingkat penyebaran energi yang ada dalam suatu
sistem tertutup. Penyebaran energi ini mengimplikasikan meningkatnya kekacauan dari sistem
tersebut karena semakin energi tersebar, semakin bebas dan tidak beraturan gerak partikelnya. Selain
itu, penyebaran energi juga mengimplikasikan menurunnya kompleksitas dari sistem.
40 Inisiator dari teori koding dan kriptografi. Beliau mengembangkan prinsip transmisi informasi dalam
komunikasi.
39
32