Insight
Sistem digital terintegrasi
itu hanya dapat diakses oleh
korporasi pelanggan
Golden Bird, di mana mereka
bebas menyesuaikan pesanan.
Digitalisasi Burung Emas
Sejauh ini, segmen terbesar Golden Bird
adalah korporasi besar. Mereka memercayakan
urusan transportasi karyawan kepada
Golden Bird, tanpa harus pusing memikirkan
setiap detail dari booking hingga tiba di tujuan.
Baik itu kegiatan antar-jemput karyawan
maupun kebutuhan transportasi pejabat di
lingkungan perusahaan yang memerlukan
banyak konfirmasi mendetail.
Untuk itu, Golden Bird memiliki manajemen
dan sistem yang andal, yang memastikan
setiap detail tidak terlewat. Golden Bird telah
64
Mutiara Biru
merancang suatu sistem digital terintegrasi
yang memastikan setiap pesanan, jadwal,
tujuan, sampai penggunaan pelat ganjil-genap
secara rinci dan teratur, sesuai kebutuhan
customer. Sistem digital terintegrasi itu hanya
dapat diakses oleh korporasi pelanggan
Golden Bird, di mana mereka bebas
menyesuaikan pesanan.
Nantinya, sistem digital tersebut akan tersedia
pula di aplikasi My Blue Bird, sehingga siapa
pun bisa memesan Golden Bird dari satu
aplikasi tunggal Blue Bird Group. Sejauh ini,
program digitalisasi pemesanan Golden Bird
telah pula dijalankan dengan partner-partner
bisnis Blue Bird Group, di antaranya bekerja
sama dengan Traveloka dan Air Asia Online,
di mana pelanggan bisa langsung memesan
Golden Bird melalui aplikasi di kedua portal
wisata tersebut.
Di tengah era digitalisasi sekarang ini,
Golden Bird merupakan bagian tak terpisah
dari langkah digitalisasi Blue Bird Group.
Menurut Maria, potensi market pengguna
Golden Bird masih besar. Selain korporasi
yang jumlahnya bisa terus bertumbuh, juga
pelanggan individual yang potensinya jauh
lebih luas. Demi pengembangan Golden
Bird, Maria bersama timnya akan terus-
menerus berupaya membuka peluang untuk
mengembangkan volume market.
“Pengembangan volume market ini tak
lepas dari digital marketing, di mana kami akan
lebih aktif lagi mengembangkan aplikasi digital
dan bekerja sama dengan lebih banyak lagi
mitra e-commerce,” ujar Maria yang sempat
menyelesaikan S2 Manajemen Stratejik di
Universitas Indonesia. Dalam lima hingga
sepuluh tahun ke depan, Maria yakin
Golden Bird akan terus berkembang dan
“terbang” sebagai satu-satunya “burung emas”
di bisnis transportasi umum berpelat hitam.
RAMAH APLIKASI | Maria (atas) memastikan
Golden Bird akan kian ramah aplikasi ke
depannya.
Meski melayani segmen di atas taksi reguler,
Golden Bird tidak mesti juga diidentikkan
sebagai produk yang mahal. Dulu, sebagai
sebuah brand, layanan ini bernama “
Golden Bird Limousine”. Tapi seiring
perkembangan dan strategi pemasaran,
penamaan itu diubah menjadi “Golden Bird
Rent Car” yang juga menyediakan mobil-mobil
city car. Dengan begitu, Golden Bird tidak harus
identik dengan harga superior seperti yang
banyak diasumsikan publik, meski memang
diposisikan di segmen upscale.