Insight
S
elain taksi Blue Bird yang berwarna biru
dan Silver Bird yang berwarna hitam,
Blue Bird Group juga mengoperasikan
Golden Bird. Taksi yang satu ini jarang disebut
sebagai “taksi”, lebih sering dikategorikan sebagai
rent car dengan bermacam varian mobil: dari
Toyota Avanza sampai Mercedes-Benz.
Golden Bird beroperasi sesuai warna asli mobil
dan tidak berpelat kuning. Meski fungsinya
serupa dengan taksi, Golden Bird beroperasi
seperti mobil pribadi bagi setiap pelanggan.
Cikal bakal Golden Bird sebenarnya sudah ada
sebelum Blue Bird berdiri. Seperti yang sering
dikisahkan, Blue Bird dimulai dari dua unit
mobil berpelat hitam, tanpa nama, bahkan
ketika itu sering disebut “taksi gelap”. Kedua
unit taksi itu digunakan untuk mengantar
dan menjemput penumpang, khususnya dari
kalangan yang menginginkan privilege.
Taksi ini melayani penumpang secara baik,
sehingga penumpang merasa seperti berada
di dalam mobil sendiri yang dikemudikan oleh
pengemudi pribadi.
Esensi pelayanan seperti itulah yang kemudian
berkembang menjadi Blue Bird, Silver Bird
dan Golden Bird. Lebih khusus lagi, layanan
privilege itu berkembang pada Golden Bird.
Sebab dengan menggunakan Golden Bird,
penumpang tidak merasa berada di dalam
taksi yang umum. Apalagi dengan layanan
mobil premium seperti Mercedes, Camry
atau Alphard, customer akan merasa seperti
berada di dalam mobil sendiri, dan bisa bebas
menentukan perjalanan tanpa harus terikat
dengan hitungan argometer.
Lebih khusus lagi, layanan
privilege itu berkembang pada
Golden Bird. Sebab dengan
menggunakan Golden Bird,
penumpang tidak merasa
berada di dalam taksi
yang umum.
Di tahun 2018 ini, armada Golden Bird sudah
berkembang hingga mencapai kurang lebih
800 unit mobil, tersebar di kota-kota besar
seperti Medan, Jakarta, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Bali, Manado dan Makassar. Selain
penumpang individual yang biasanya
bepergian untuk wisata, Golden Bird banyak
melayani korporasi besar, khususnya di Jakarta.
Beberapa client besarnya adalah Sampoerna,
Garuda First Class, McKinsey, dan Facebook
Indonesia selain bank-bank seperti Mandiri,
OCBC dan CIMB.
Layanan Keemasan
Selain untuk korporasi besar, Golden Bird juga
banyak tersedia di hotel-hotel bintang lima
dan bintang empat, lalu sebagian juga di
bintang tiga. Di hotel-hotel itu, tipe armada
disesuaikan dengan segmen masing-masing
hotel. Umumnya Golden Bird digunakan untuk
mengantar tamu hotel dari bandara ke hotel
dan sebaliknya. Seperti Blue Bird dan Silver Bird,
unit-unit Golden Bird banyak parkir di dalam
hotel dan siap mengantar tamu-tamu hotel
yang menginginkan layanan taksi ultima.
“Dari segi layanan, secara umum
Golden Bird melayani penumpang sama
seperti Blue Bird dan Silver Bird. Tapi di
Golden Bird, kita tambahkan pengetahuan
khusus bagi para pengemudi, seperti bahasa
Inggris dan pengetahuan mereka mengenai
tempat-tempat yang sering ditanyakan
penumpang sesuai kota masing-masing,
terutama tempat-tempat wisata,” ujar Maria
Lihawa, Vice President Central Operation yang
membawahi operasional Golden Bird.
Golden Bird juga tersedia di bandara-bandara
utama di Indonesia, memberi pilihan layanan
terbaik bagi penumpang yang tidak ingin
menunggu lama di baris antrean taksi reguler.
Di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai
Bali, tersedia Golden Bird Lounge di mana
penumpang yang baru turun dari pesawat bisa
memesan Golden Bird dalam suasana nyaman,
kemudian dalam hitungan waktu yang tidak
terlalu lama unit mobil Golden Bird akan
tersedia bagi mereka dan siap melayani sesuai
destinasi yang dituju.
PRIVASI | Di Golden Bird, privasi adalah
aspek utama yang membuatnya spesial.
Menurut Maria, inilah yang membedakan
Golden Bird dengan layanan rent car pada
umumnya. “Di Golden Bird, yang kami utamakan
adalah pengalaman berkendara bersama
kami. Bukan sekadar menyediakan mobil dan
pengemudi, tapi juga memberi pengalaman
yang nyaman bagi penumpang sejak reservasi,
kemudian sepanjang perjalanan, sampai tiba
di tujuan,” ujar Maria yang memulai kariernya di
Blue Bird 20 tahun lalu sebagai staf operasional
di Bandara Soekarno-Hatta.
Mutiara Biru
63