bukti. Entah itu dari Quran, ataupun Hadits. Bah-
kan, tak jarang pengarang menambahkan perkata-
an Ulama’ sebagai penguat argumen beliau. Con-
tohnya, pada saat membahas masalah peristiwa
pelaporan amal manusia yang dilakukan malaikat
setiap siang dan malam. Selain hadits tentang
peristiwa tersebut, beliau juga menyebutkan per-
kataan imam al Munawi yang menjelaskan makna
pelaporan amal ini.
Pengarang tidak hanya menyebutkan peris-
tiwa spesial yang terjadi di bulan Sya’ban saja. Tapi,
pengarang juga menyebutkan karakteristik khusus
Sya’ban berupa amalan-amalan yang dianjurkan di
bulan ini, nama-nama lain bulan Sya’ban, dll.
Contoh amalan yang disebut pengarang
adalah puasa. Bahkan, Rasulullah mengkhususkan
bulan Sya’ban untuk berpuasa. Selain dalil naqly
berupa hadits, pengarang juga membuat bab khu-
sus yang membahas secara detail makna beberapa
hadits dari bab puasa di bulan Sya’ban yang diang-
gap agak susah dipahami.
Amalan lain yang dianjurkan pada bulan
Sya’ban adalah Sholawat. Hal ini dikarenakan pada
bulan ini turun Q.S Al Ahzab: 56 yang berbunyi :
RESENSI 59
“Sesungguhnya Allah
dan Malaikat-ma-
laikat-Nya bershalawat untuk Nabi
. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian
untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghor-
matan kepadanya.”
Imam Ibn Shaif al Yamani berpendapat bah-
wa Sya’ban adalah bulan Sholawat, karena ayat
diatas turun pada bulan Sya’ban. Ini juga sesuai
dengan pendapat beberapa Ulama seperti Imam
Syihabuddin al Qusthulani dan al Hafidz Ibn Hajar.
Layaknya pembahasan puasa, pengarang
juga menjelaskan soal shalawat dengan detail. Sep-
erti hakikat, keutamaan dan anjuran bersholawat.
Tak lupa, beliau juga menyebutkan dalil bagi tiap
pernyataan beliau serta pendapat Ulama lain se-
bagai penguat.
Pembahasan Sya’ban tak bisa lepas dari
pembahasan malam Nisfu Sya’ban. Malam per-
tengahan Sya’ban ini sangat spesial, karena pada
malam itu Allah
memerdekakan sekelompok
manusia dari neraka, mengampuni mereka yang
memohon ampun, mengabulkan doa hamba-Nya
dan masih banyak lagi.
Pengarang juga membahas masalah Nis-
fu Sya’ban dengan rinci. Seperti menyebutkan
nama-nama lainnya, cara menghidupkan malam
tersebut, juga contoh kesungguhan ibadah para