60 RESENSI
salaf saat Nisfu Sya’ban.
Salah satu cara menghidupkan Nisfu Sya’ban
yang disebut oleh penulis adalah dengan berkelom-
pok di masjid. Imam Ishaq bin Ruhuyah berkata
bahwa menghidupkan malam Nisfu Sya’ban den-
gan berkelompok tidak termasuk bid’ah.
Pengarang juga mengakui bahwa hadits
tentang keutamaan Nisfu Sya’ban memang ban-
yak. Tetapi, beberapa diantaranya tak lepas dari
kategori dhaif dan inqitha’. Namun, ada juga yang
sahih menurut imam Ibn Hibban. Untungnya, pen-
garang membuat bab khusus yang menyebutkan
hadits-hadits termasyur dalam bab ini.
Mungkin, karena ada dalil yang
berpredikat dhaif dalam kitab ini, Abuya
juga membuat bab yang membahas
pendapat Ulama tentang pengamalan
hadits dhaif. Sederhananya, mengamal-
kan hadits dhaif dalam hal fadhail a’mal
dan targhib wat tarhib, hukumnya
boleh, asal bukan hadits yang sangat
lemah.
Ala kulli hal, penulis sangat men-
ganjurkan setiap individu Muslim untuk
membaca kitab ini agar mereka meng-
etahui hakikat kemuliaan Sya’ban serta
hakikat amaliyah yang mereka kerjakan
di bulan Allah
ini. Tak faham bahasa
Arab? Tenang, H. Ahsan Ghozali telah
menerjemahkan kitab ini sehingga kalangan awam
pun bisa ngalap ilmu dari kitab ini. Terjemahan ki-
tab ini dicetak oleh Haiah Sofwah al Malikiyah den-
gan judul ‘Ada Apa di Bulan Sya’ban’. (Lakalkul)
Referensi:
al Maliki, Muhammad. Madza fi al Sya’ban, Haiah
Sofwah al Malikiyah. 2016
Ghazali, H. Ahsan.Ada Apa di Bulan Sya’ban.
Haiah Sofwah al Malikiyah.
https://muslim.or.id/21644-mengenal-had-
its-hadits-lemah-seputar-bulan-syaban.html