albashiroh MAJALAH edisi 53 | Page 60

60 RESENSI salaf saat Nisfu Sya’ban. Salah satu cara menghidupkan Nisfu Sya’ban yang disebut oleh penulis adalah dengan berkelom- pok di masjid. Imam Ishaq bin Ruhuyah berkata bahwa menghidupkan malam Nisfu Sya’ban den- gan berkelompok tidak termasuk bid’ah. Pengarang juga mengakui bahwa hadits tentang keutamaan Nisfu Sya’ban memang ban- yak. Tetapi, beberapa diantaranya tak lepas dari kategori dhaif dan inqitha’. Namun, ada juga yang sahih menurut imam Ibn Hibban. Untungnya, pen- garang membuat bab khusus yang menyebutkan hadits-hadits termasyur dalam bab ini. Mungkin, karena ada dalil yang berpredikat dhaif dalam kitab ini, Abuya juga membuat bab yang membahas pendapat Ulama tentang pengamalan hadits dhaif. Sederhananya, mengamal- kan hadits dhaif dalam hal fadhail a’mal dan targhib wat tarhib, hukumnya boleh, asal bukan hadits yang sangat lemah. Ala kulli hal, penulis sangat men- ganjurkan setiap individu Muslim untuk membaca kitab ini agar mereka meng- etahui hakikat kemuliaan Sya’ban serta hakikat amaliyah yang mereka kerjakan di bulan Allah ini. Tak faham bahasa Arab? Tenang, H. Ahsan Ghozali telah menerjemahkan kitab ini sehingga kalangan awam pun bisa ngalap ilmu dari kitab ini. Terjemahan ki- tab ini dicetak oleh Haiah Sofwah al Malikiyah den- gan judul ‘Ada Apa di Bulan Sya’ban’. (Lakalkul) Referensi: al Maliki, Muhammad. Madza fi al Sya’ban, Haiah Sofwah al Malikiyah. 2016 Ghazali, H. Ahsan.Ada Apa di Bulan Sya’ban. Haiah Sofwah al Malikiyah. https://muslim.or.id/21644-mengenal-had- its-hadits-lemah-seputar-bulan-syaban.html