NGAJI TASAWUF 23
Foto Istimewa
S
cinta dan benci
KARENA ALLAH SEMATA
etiap manusia pasti memiliki cinta. Buah cinta
yang dilahirkan dalam sanubari sejatinya ada-
lah sebuah rasa yang patut dijaga dan disyuku-
ri. Seorang Muslim selayaknya mencintai Allah
melebihi cinta pada dirinya sendiri, bahkan hingga
tak ada sesuatupun yang dicinta kecuali Rabb-nya.
Jikalau cinta tak tumbuh dalam diri manusia,
maka segalanya akan terasa hampa. Apabila kita
meneliti satu per-satu Asmaul Husna serta mak-
nanya dengan baik, niscaya kita akan menemukan
kesimpulan dari 99 nama tersebut. Dialah Allah
Sang Maha Cinta. Allah berfirman dalam sebuah
hadis qudsi yang artinya “Jikalau tidak karenamu
wahai Muhammad, Aku tak akan menciptakan
alam semesta”. Sedemikian berharga arti cinta.
Karena cinta, semesta tercipta. Karenanya pula jiwa
ini dapat mencinta dan dicinta.
Cinta Allah
pada nabi kita Muhammad
begitu besar dan mendalam sebagaimana hadis
qudsi yang telah disebutkan di atas tadi. Oleh kare-
na itu, makhluk dengan segala proses penciptaann-
ya adalah rupa dari cinta Allah
pada Rasul-Nya,
Muhammad . Pertanyaannya,apakah kita telah
mencintai Allah
dan Rasul-Nya dengan benar?
Bicara mengenai cinta, semua pasti akan
merujuk pada Allah
Sang Pencipta. Karena,
penyebab cinta ada dua hal; karena kesempurnaan
sesuatu itu, atau karena faktor yang menyebabkan
sesuatu itu sempurna. Hal yang pertama takkan
terlalu panjang untuk dibahas karena hanya Al-
lahlah pemilik segala kesempurnaan. Akan tetapi,
hal yang kedua inilah yang butuh untuk dicerna dan
disimak dengan seksama.
Sebagai umat, cinta kita kepada nabi Mu-
hammad
berwujud shalawat dan menjalankan
segala perintah beliau. Faktor cinta seperti itulah
yang akan mengantarkan cinta kita pada Allah
. Kita hormat dan patuh kepada orang tua, senan-
tiasa lembut dan kasih sayang terhadap keduanya,
faktor itu merupakan wujud cinta kita pada Allah
, dan lain sebagainya. Lalu, cinta seperti apakah
yang seharusnya dimiliki seorang hamba?
Rasulullah
bersabda :