22 NGAJI HADITS
dalam hati seseorang. Hal ini sebagaimana firman Allah:
“( Keberuntungan) bagi orang-orang yang memelihara amanah dan janji-janji mereka.” [ Al Mukminun: 8 ]
Ayat tersebut menunjukkan jaminan terhadap orang-orang yang selalu menepati janji. Dewasa ini, sepertinya janji hanyalah sekumpulan kata-kata menarik yang sering dipermainkan dan hanya menjadi sebuah ilusi tanpa bukti. Contoh kecilnya ialah ketika pemilihan kepala daerah berlangsung. Para kandidat seharusnya memiliki visi dan misi yang matang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Adapun janji-janji yang mereka tebar ketika ber-koar dalam kampanye, sudah seharusnya dibuktikan ketika ia sudah menduduki kursi kepemimpinan. Akan tetapi, apa yang terjadi? Kebanyakan janji diumbar tanpa adanya aksi. Itulah yang selama ini terjadi di negeri ini.
Menjadi orang yang dapat dipercaya atau memiliki sifat amanah adalah kunci yang ketiga. Ketika seseorang menceritakan rahasia tentang dirinya, orang tersebut akan berpesan agar cerita ini tidak diberitahu ke siapapun. Maka, orang yang dipercaya itu wajib menjaga rahasianya. Dari sahabat Fadhalah bin Ubaid, Nabi bersabda:
“ Seorang mukmin adalah seseorang bisa dipercaya oleh manusia( untuk menjaga amanah berupa) harta-harta dan jiwa mereka.”[ HR Ibnu Majah: 3934 dan dishahihkan oleh Syekh Al Albani dalam shahih sunan ibnu majah 3178 ].
Kunci yang keempat adalah menjaga kemaluan. Yang dimaksud di sini ialah menjaganya dari perbuatan yang diharamkan oleh Allah seperti zina. Mudharat zina tersebut adalah merusak kemaslahatan mata rantai keturunan dengan ketidak-jelasan nasab dari anak hasil zina tersebut. Pihak keluarga pun tidak akan menerima keadaan ini. Hal tersebut akan mendatangkan permusuhan dan
Foto Istimewa kebencian yang lebih besar di kalangan manusia, baik dari pihak pria maupun wanita. Besarnya dosa zina berada tepat setelah dosa pembunuhan. Oleh sebab itu, Allah menggandengkan penyebutan zina dengan pembunuhan dalam al Quran. Demikian juga Rasulullah dalam hadistnya. Kemaluan juga harus dijaga dari hal-hal seperti liwath( sodomi), istimna’( onani) dan hal-hal yang dilarang lainnya. Allah berfirman:
“ Dan, janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya, zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”( Q. S al Israa’: 3)
Kunci yang berikutnya ialah menundukkan pandangan terhadap sesuatu yang dilarang dalam agama. Allah berfirman:
“ Dan katakanlah( wahai Muhammad) kepada orang-orang yang beriman untuk menundukkan pandangan-pandangan mereka dan menjaga kemaluan-kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih mensucikan mereka.”( Annur: 30).
Rasulullah bersabda:“ Barang siapa yang melihat sesuatu yang diharamkan, maka Allah akan memenuhi matanya dengan bara api neraka jahanam di hari kiamat kelak.”( al Tuhfah al Mardhiyyah: 134).
Kunci yang terakhir ialah menahan tangan. Maksudnya adalah menjaga diri dari dari hal-hal yang dilarang agama seperti mencuri, mengganggu orang atau membantu manusia dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda:
“ Barang siapa yang menunjukan kebaikan pada seseorang, maka orang tersebut akan mendapat pahala kebaikan seperti orang yang melakukan kebaikan itu( tanpa mengurangi pahala orang yang melakukan kebaikan tersebut)”.( HR. Muslim).
Jika hal-hal di atas dilakukan, maka tidak ada balasan yang pantas bagi pribadi muslim kecuali
surga jaminan Allah dan rasul-Nya. Apakah kita termasuk salah satu dari enam golongan tersebut?( Muu _ Zee)