Al-Islam Magazine Mei 2014 | Page 24

ran, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Kata raqabah dalam ayat itu diterjemahkan menjadi “orang yang tertindas”, sementara sebagian mufassir lain ada yang menerjemahkannya sebagai “para budak”. Pada zaman modern ini, masyarakat dunia memang sudah tak lagi mengakui perbudakan, namun faktanya kita menyaksikan masih bertebaran di sana sini kamu kerjakan”. (QS. An-Nisa: 94) Abu Hurairah r.’a. dan Ibnu Umar r.’a. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Siapa saja yang berkata kepada saudaranya (yang muslim), 'Hai kafir,' maka sungguh tuduhan itu berlaku kepada salah seorang dari keduanya, jika memang tuduhan itu benar; jika tidak, tuduhan itu kembali ke pihak penuduh.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad) berbagai kekerasan, penjajahan, pemerasan dan Oleh karena itu, kita harus mengambil tindakan penindasan yang dilakukan manusia atas manu- agar konspirasi dan berbagai kejahatan terhadap sia lain. Hakikatnya semua tindak kejahatan itu manusia ini tidak makin merajalela. Kita di- serupa dengan perbudakan. perintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa Bahkan yang ironis, ada pula penindasan yang dilakukan atas nama membela agama Allah. ada pula penindasan yang dilakukan atas nama membela agama Allah memilih berpihak membela kaum tertindas. Dengan segala kemampuan yang kita miliki: uang, tenaga, pikiran, dan sumber daya lainnya. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh semua nabi, semua rasul utusan Tuhan. Mereka membebaskan umat manusia dari penindasan yang dilakukan para tirani, dari kekejaman dan kezaliman para penguasa dan kaum mustakbirin. Misi ini pulalah yang kini berada di pundak kita, orang -orang beriman, pengikut setia pelanjut risalah Dengan mengatasnamakan Tuhan, mereka kenabian. mengkafirkan golongan-golongan yang berbeda Kita bisa melakukannya dalam posisi dan dan menghalalkan darah mereka. Perhatikan kedudukan apapun yang saat ini kita miliki. Se- firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 94. bagai pemimpin bangsa, pemimpin daerah, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pemimpin komunitas, pemimpin perusahaan, pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah kita perlu senantiasa waspada ketika kita mem- dan janganlah kamu mengatakan kepada orang buat kebijakan, undang-undang, peraturan dae- yang mengucapkan"salam" (laa ilaaha illa Al- rah, keputusan perusahaan. Apakah kaum-kaum lah): "Kamu bukan mukmin" (lalu kamu mem- yang paling bawah yang tak berdaya akan ter- bunuhnya), dengan maksud mencari harta ben- zalimi atau dirugikan oleh keputusan kita itu? da kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada Marilah kita kuatkan niat kita untuk senantiasa harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan menghasilkan keputusan yang membebaskan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nik- penderitaan kaum tertindas ini. mat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Secara mikro, sebagai anggota keluarga besar, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kita pun bisa mengambil anak-anak saudara kita 24 al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435