ran, (kepada) anak yatim yang ada hubungan
kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat
fakir.
Kata raqabah dalam ayat itu diterjemahkan menjadi “orang yang tertindas”, sementara sebagian
mufassir lain ada yang menerjemahkannya sebagai “para budak”. Pada zaman modern ini,
masyarakat dunia memang sudah tak lagi
mengakui perbudakan, namun faktanya kita
menyaksikan masih bertebaran di sana sini
kamu kerjakan”. (QS. An-Nisa: 94)
Abu Hurairah r.’a. dan Ibnu Umar r.’a. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya
(yang muslim), 'Hai kafir,' maka sungguh tuduhan itu berlaku kepada salah seorang dari
keduanya, jika memang tuduhan itu benar; jika
tidak, tuduhan itu kembali ke pihak penuduh.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
berbagai kekerasan, penjajahan, pemerasan dan
Oleh karena itu, kita harus mengambil tindakan
penindasan yang dilakukan manusia atas manu-
agar konspirasi dan berbagai kejahatan terhadap
sia lain. Hakikatnya semua tindak kejahatan itu
manusia ini tidak makin merajalela. Kita di-
serupa dengan perbudakan.
perintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa
Bahkan yang ironis, ada pula penindasan yang
dilakukan atas nama membela agama Allah.
ada pula penindasan
yang dilakukan atas
nama membela agama
Allah
memilih berpihak membela kaum tertindas.
Dengan segala kemampuan yang kita miliki:
uang, tenaga, pikiran, dan sumber daya lainnya.
Hal ini pulalah yang dilakukan oleh semua nabi,
semua rasul utusan Tuhan. Mereka membebaskan umat manusia dari penindasan yang dilakukan para tirani, dari kekejaman dan kezaliman para penguasa dan kaum mustakbirin. Misi
ini pulalah yang kini berada di pundak kita, orang
-orang beriman, pengikut setia pelanjut risalah
Dengan mengatasnamakan Tuhan, mereka
kenabian.
mengkafirkan golongan-golongan yang berbeda
Kita bisa melakukannya dalam posisi dan
dan menghalalkan darah mereka. Perhatikan
kedudukan apapun yang saat ini kita miliki. Se-
firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 94.
bagai pemimpin bangsa, pemimpin daerah,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
pemimpin komunitas, pemimpin perusahaan,
pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah
kita perlu senantiasa waspada ketika kita mem-
dan janganlah kamu mengatakan kepada orang
buat kebijakan, undang-undang, peraturan dae-
yang mengucapkan"salam" (laa ilaaha illa Al-
rah, keputusan perusahaan. Apakah kaum-kaum
lah): "Kamu bukan mukmin" (lalu kamu mem-
yang paling bawah yang tak berdaya akan ter-
bunuhnya), dengan maksud mencari harta ben-
zalimi atau dirugikan oleh keputusan kita itu?
da kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada
Marilah kita kuatkan niat kita untuk senantiasa
harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan
menghasilkan keputusan yang membebaskan
kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nik-
penderitaan kaum tertindas ini.
mat-Nya atas kamu, Maka telitilah.
Secara mikro, sebagai anggota keluarga besar,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kita pun bisa mengambil anak-anak saudara kita
24
al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435