yang kafir (orang-orang musyrik). Dan
tidak henti-hentinya (menimbulkan)
bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul
kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
orang-orang yang beriman." (QS. Al-Maidah
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian
[5]:57)
dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan
Kembali kita diingatkan sebuah fenomena, jika
agama hanya dijadikan alat untuk memperoleh
kedudukan, maka pemimpin seperti ini pun juga
oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami),
jika kamu memahaminya." (QS. Ali-Imran [3]:118)
harus kita hindari dan waspadai. Sering kita
dijadikan ajang permainan tapi kita tidak sadar dan
waspada mengenai segala sesuatu yang terjadi.
Lihat salah satu propinsi di Kalimantan, saat
pemilihan pemimpin wilayahnya. Karena kita tidak
waspada suara muslim terpecah, sehingga yang
menang mewakili kelompok non-muslim atau
minoritas. Terjadi juga di salah satu kota di Jawa
Apakah kita masih
punya alasan yang
“menurut kita” lebih
bagus dari petunjuk
Allah dalam Qur’an?
Tengah, di mana pemimpin pertama berhalangan
dan digantikan orang kedua yang non muslim.
Nah, apakah hal seperti ini yang kita kehendaki, di
Allah sekali lagi memberitahukan kepada kita
mana ke depan akan banyak persoalan umat yang
bahwa mereka ingin membuat kita susah.
tidak mungkin dapat dipecahkan oleh model
Memang dari luarnya tampak bagus, tapi Allah
kepemimpinan yang tidak memiliki concern pada
telah mengingatkan kita bahwa mereka
umat Islam?
sebetulnya menyembunyikan keburukan dari yang
Perhatikan ayat berikut:
terlihat. Apakah pemberitahuan Allah ini kita
anggap angin lalu saja dalam menentukan seorang
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu
pemimpin yang mengatur hajat hidup orang
jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
banyak, khususnya kaum muslimin?
menjadi pemimpinmu, jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan dan
siapa di antara kamu yang menjadikan mereka
pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim." (QS. At-Taubah [9]:23)
Nah, cukup banyak ternyata sumber ayat Qur’an
yang mengatur bagaimana seharusnya dalam
memilih pemimpin. Sebagai orang yang beriman,
tentunya wajib bagi kita untuk mengikuti
ketentuan dalam Qur’an. Atau, apakah kita masih
Ayat di atas menjelaskan bagaimana jika
punya alasan yang “menurut kita” lebih bagus dari
seandainya pemimpin tersebut muslim bahkan
petunjuk Allah dalam Qur’an? Perhatikan
saudara sendiri tapi cenderung kepada kekafiran
sepenuhnya peringatan Allah dalam kita
atau orang kafir? Jelas hal ini juga dilarang.
menentukan pemimpin yang akan banyak
Kecuali kita lagi-lagi mau termasuk orang yang
memengaruhi peri hidup kita kaum muslimin di
zalim?
masa yang akan datang. Dan, karena itulah mari
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
kita semua taat akan petunjuk Allah dalam
ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-
memilih pemimpin yang benar.
orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka
[@rendry]
al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435
13