Al-Islam Magazine Mei 2014 | Page 13

yang kafir (orang-orang musyrik). Dan tidak henti-hentinya (menimbulkan) bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa orang-orang yang beriman." (QS. Al-Maidah yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian [5]:57) dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan Kembali kita diingatkan sebuah fenomena, jika agama hanya dijadikan alat untuk memperoleh kedudukan, maka pemimpin seperti ini pun juga oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (QS. Ali-Imran [3]:118) harus kita hindari dan waspadai. Sering kita dijadikan ajang permainan tapi kita tidak sadar dan waspada mengenai segala sesuatu yang terjadi. Lihat salah satu propinsi di Kalimantan, saat pemilihan pemimpin wilayahnya. Karena kita tidak waspada suara muslim terpecah, sehingga yang menang mewakili kelompok non-muslim atau minoritas. Terjadi juga di salah satu kota di Jawa Apakah kita masih punya alasan yang “menurut kita” lebih bagus dari petunjuk Allah dalam Qur’an? Tengah, di mana pemimpin pertama berhalangan dan digantikan orang kedua yang non muslim. Nah, apakah hal seperti ini yang kita kehendaki, di Allah sekali lagi memberitahukan kepada kita mana ke depan akan banyak persoalan umat yang bahwa mereka ingin membuat kita susah. tidak mungkin dapat dipecahkan oleh model Memang dari luarnya tampak bagus, tapi Allah kepemimpinan yang tidak memiliki concern pada telah mengingatkan kita bahwa mereka umat Islam? sebetulnya menyembunyikan keburukan dari yang Perhatikan ayat berikut: terlihat. Apakah pemberitahuan Allah ini kita anggap angin lalu saja dalam menentukan seorang "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu pemimpin yang mengatur hajat hidup orang jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu banyak, khususnya kaum muslimin? menjadi pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. At-Taubah [9]:23) Nah, cukup banyak ternyata sumber ayat Qur’an yang mengatur bagaimana seharusnya dalam memilih pemimpin. Sebagai orang yang beriman, tentunya wajib bagi kita untuk mengikuti ketentuan dalam Qur’an. Atau, apakah kita masih Ayat di atas menjelaskan bagaimana jika punya alasan yang “menurut kita” lebih bagus dari seandainya pemimpin tersebut muslim bahkan petunjuk Allah dalam Qur’an? Perhatikan saudara sendiri tapi cenderung kepada kekafiran sepenuhnya peringatan Allah dalam kita atau orang kafir? Jelas hal ini juga dilarang. menentukan pemimpin yang akan banyak Kecuali kita lagi-lagi mau termasuk orang yang memengaruhi peri hidup kita kaum muslimin di zalim? masa yang akan datang. Dan, karena itulah mari "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu kita semua taat akan petunjuk Allah dalam ambil menjadi teman kepercayaanmu orang- memilih pemimpin yang benar. orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka [@rendry] al-Islam.my.id | Edisi 3 | Mei 2014, Rajab 1435 13