Aku Ingin Jadi Peluru Oleh Wiji Thukul 2004 | Page 81

Aku ingin jadi peluru 81
“ Dihancurkan oleh sang penguasa negeri ini
Mereja hanya bisa bersolek di depan kaca tapi membiarkannya punggungnya penuh noda dan penuh lendir hitan yang baunya kemana mana
Mereka selalu menyemprot kemaluannya denang parfum luar negeri Di luar berbau wangi di dalam penuh dengan bakteri Dan hebatnya sang penguasa negeri ini pandai bermaniin akrobat
Tubuhnya mampu dilipat-lipat yang akhirnya . pantat dan kemaluannya sendiri mampu dijilat-jilat
Anakku apabila pedang sudah dicabut janganlah surut janganlah bicara soal menang dan kalah , sebab menang dan kalah hanyalah mimpi-mimpi , mimpi-mimpi muncul dari sebuah keinginan ,
Keinginan hanyalah sebuah khayalan , yang akan melahirkan harta dan kekuasaan .
Harta dan kekuasaan hanyalah balon-balon sabun yang terbang di udara
Anakku asahlah pedangmu , ajaklah mereka bertarung di tengah padang , lalu tusukkan pedangmu di tengah-tengah selangkangan mereka . Biarkan darah tertumpah di negeri ini ”
Satukan gumammu menjadi revolusi !!!
BUKAN KATA BARU ada kata baru kapitalis , baru ? Ah tidak , tidak sudah lama kita dihisap bukan kata baru , bukan kita dibayar murah sudah lama , sudah lama sudah lama kita saksikan KUMPULAN PUISI WIJI THUKUL