Aku ingin jadi peluru 80
————— TAMBAHAN —————
PENYAIR
jika tak ada mesin ketik aku akan menulis dengan tangan jika tak ada tinta hitam aku akan menulis dengan arang jika tak ada kertas aku akan menulis pada dinding jika aku menulis dilarang aku akan menulis dengan tetes darah !
sarang jagat teater 19 januari 1988
Pesan sang Ibu Tatkala aku menyarungkan pedang Dan bersimpuh di atas pangkuanmu , Tertumpah rasa kerinduanku pada sang Ibu Tangannya yang halus mulus membelai kepalaku , bergetarlah seluruh jiwa ragaku Musnahlah seluruh api semangat juangku
Namun sang Ibu berkata ” Anakku sayang , apabila kakimu sudah melangkah di tengah padang , tancapkanlah kakimu dalam2 dan tetaplah terus bergumam sebab gumam adalah mantra dari dewa-dewa , gumam mengandung ribuan makna .”
“ Apabila gumam sudah menyatu dengan jiwa raga , maka gumam akan berubah menjadi teriakan-teriakan . Yang nantinya akan berubah menjadi gelombang salju yang besar yang nantinya akan mampu merobohkan isrtana yang penuh kepalsuan gedung-gedung yang dihuni kaum munafik ”
“ Tatanan negeri ini sudah hancur Anakku ” KUMPULAN PUISI WIJI THUKUL