Agro Farm januari 2014 | Page 9

Foto: Ist Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan Zeltner mengatakan, perusahaan rokok terbesar di dunia Philip Morris pun bahkan pernah melancarkan operasi untuk mendiskreditkan WHO. Itu agar pendanaan untuk organisasi kesehatan ini dipotong. Thomas memimpin tim yang ditunjuk Direktur Jenderal WHO pada tahun 1999 untuk menyelidiki hal ini. “Mereka memiliki orangorang yang mereka bayar untuk datang di sidang-sidang WHO, dan mengumpulkan segala macam informasi tentang apa yang akan dilakukan WHO. Termasuk kebijakan apa yang akan dikeluarkan. Itu karena mereka menganggap WHO itu sebagai musuh,” katanya. Laporan Thomas Zeltner ini diluncurkan pada tahun 2000 berjudul Tobacco Industry Strategies to Undermine Tobacco Control Activities at the World Health Organization. Meskipun Philip Morris mengatakan akan berubah dan mengaku telah berubah, Zeltner meragukan itu. Kenyataannya, kata dia, praktek lobi industri rokok untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah terjadi di setiap negara. Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular di WHO Douglas Bettcher mengatakan, salah satu cara paling efektif untuk mengontrol konsumsi rokok adalah dengan menaikkan pajak rokok. “Cara ini mengurangi secara signifikan konsumsi rokok. Kenaikan pajak 10 persen mengurangi konsumsi sampai 40 persen,” ujarnya. Penolakan memang sangat keras dilakukan oleh pengusaha rokok. Begitu pula kementerian terkait. Itu karena rokok menghasilkan bisnis yang sangat besar. Ketiga kementerian yang disebut Menkes adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. “Masih ada tiga kementerian yang kelihatannya belum setuju. Tapi kami sudah memberi tanggapan kepada keberatan-keberatan itu,” kata Menkes. Dalam waktu dekat, Menko Kesra disebut Menkes akan menggelar rapat untuk membahas itu. Menkes berharap seluruh kementerian dan instansi terkait akan menyetujui langkah untuk mengaksesi FCTC. Terhadap keberatan ketiga kementerian, secara singkat Menkes memaparkan, pemasukan cukai rokok yang menjadi salah satu keberatan kementerian, tidak setimpal dengan penyakit dan kecacatan yang diderita rakyat dari