Agro Farm januari 2014 | Page 8

cover story Tolak Lobi Pabrik Rokok Go Ahead! Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi lantang meneriakkan itu. Dia yakin target aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) akan disetujui. Itu terjadi sebelum masa jabatan Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir di 2014 ini. M eski ditolak oleh tiga Kementerian, namun apa pun itu, merokok mestilah dilarang. Itu karena rokok menyebabkan penyakit-penyakit berbiaya mahal . Membebani penderitanya secara ekonomi, yang dalam istilah WHO, burden of diseases. Jalan panjang Kementerian Kesehatan untuk menerapkan FCTC 8 ini sudah dimulai sejak konvensi ini ditetapkan tahun 2003. Namun kuatnya lobi pengusaha rokok membuat kebijakan ini selalu gagal. Baru Desember tahun lalu pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. “Paling tidak pemerintah sudah sepakat kita harus melindungi rakyat. Tapi kan FCTC nanti juga harus melalui DPR,” ujar Mboi dalam temu media di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Ia juga menegaskan, salah satu penyebab gagalnya adopsi konvensi ini adalah karena lobi yang kuat dari industri rokok. Soal lobi industri rokok memang bukan hal baru. Utusan khusus Direktur Jenderal WHO Thomas AgroFarm l Tahun III l Edisi 42 l Januari 2014