Agro Farm edisi 39 | Page 11

cover story ton, Belawan 77 ton, dan Bandara Soekarno-Hatta 24 ton. Untuk jeruk jenis orange segar mendapatkan alokasi sebanyak 14.769 ton, jeruk mandarin 36.531 ton, grapefruit termasuk pomelo 300 ton, lemon dan limau sebanyak 1.996 ton. Anggur segar akan masuk sebanyak 25.728 ton, yang akan dibagi sebanyak 8.852 ton masuk Foto: Ist Alokasi pisang konsumsi sebanyak 1.500 ton yang hanya akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, sementara mangga dialokasikan sebanyak 854 ton yang akan masuk melalui Tanjung Perak sebanyak 753 Pada satu dekade terakhir, industri gula memang mengalami pasang surut. Cerita kejayaan Indonesia soal produksi gula tersebut, kini tinggal cerita. Secara perlahan, produksi gula nasional berangsur-angsur menyusut. Data dua tahun terakhir menunjukkan tingkat produksi yang belum maksimal. Pada 2010 produksi gula hanya mencapai 1,38 juta ton, kemudian turun ke angka 1,36 juta ton pada 2011. Tahun ini pemerintah menargetkan produksi gula hingga 1,85 juta ton. Sejalan dengan itu, pemerintah mulai rajin mendatangkan gula yang diproduksi negara lain agar Indonesia semakin manis. Bahkan, pemerintah mulai rajin mendatangkan gula yang diproduksi negara lain. Swasembada gula sebesar 5 juta ton tahun 2014, seolah jauh panggang dari api. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang ditunjuk pemerintah sebagai pengawal produksi gula lokal, tak berdaya mencapai target swasembada gula. PT RNI dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) bahkan angkat tangan, menyerah dengan target tersebut. 4. Daging Sapi Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, terjadi swasembada daging sapi dengan jalan ternak sapi untuk mengatasi kelangkaan daging sapi. Sekitar tahun 1971 presiden yang berkuasa 32 tahun ini meresmikan Peternakan Sapi Tapos, yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Peternakan Tapos ditargetkan sebagai tempat pembibitan sapi yang hasilnya dapat didistribusikan ke daerah-daerah. Lokasi peternakan Sapi Tapos terletak di Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi dan di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Bogor yang dimiliki oleh PT Rejosari Bumi. dari Tanjung Priok, Tanjung Perak 14.294 ton, Belawan 2.532 ton dan Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 50 ton. Beberapa komoditi lainnya adalah melon sebanyak 76 ton, pepaya 2.100 ton, apel 61.693 ton, durian 10.788 ton, dan lengkeng 41.413 ton. Dengan alokasi sebanyak 260.064 ton produk hortikultura tersebut, Tanjung Priok akan menampung sebanyak 86.662 ton, Tanjung Perak 140.225 ton, Belawan 31.762 ton, Bandara Soekarno-Hatta 235 ton, dan FTZ 1.180 ton. Dian Yuniarni Pada saat itu, Soeharto mendirikan Tapos untuk membangun peternakan yang mandiri, dalam rangka membantu pemerintah dalam pengembangan ternak besar. Di areal ini dikembangbiakkan sapi potong dan sapi perah, mulai dari pembibitan hingga penggemukan sapi, dengan teknologi modern untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri sekaligus meningkatkan kualitas, pengembangan teknologi dan SDM. Dikatakan lewat Tapos bukan suatu cara yang benar. Memang, tahun 70-an kita pernah menjadi eksportir daging sapi dan kerbau. Tapos gak lah itu belakangan, kata Pengamat peternakan dari Asosiasi Ekonomi dan Politik Khudori. Tapi sekarang, Indonesia sangat tergantung pasokan daging dari Australia. Jika pasokannya tersendat, maka hampir dipastikan harga daging secara perlahan merangkak naik. Kebijakan impor daging seolah tidak bisa dihindari. Kuota impor daging sapi pada tahun ini sekitar 34.000 ton yang dibagi ke semester I sebanyak 20.400 ton dan semester II 13.600 ton. Namun, pemerintah menggeser kuota impor semester II ke semester I sebanyak 5.600 ton sehingga kuota pada semester II hanya tersisa 8.300 ton. 5. Garam Indonesia tercatat sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Sepanjang garis pantai Indonesia tersimpan potensi garam yang cukup besar. Namun pemerintah tetap bergantung pada garam impor. Tingginya angka kebutuhan garam di dalam negeri, memaksa pemerintah membuka keran impor garam, termasuk garam konsumsi. Berdasarkan analisa neraca kebutuhan garam konsumsi tahun 2012, yang pehitungannya didasarkan sisa stok produksi tahun 2011, masih defisit atau kekurangan 533, 096 ton. Kebutuhan garam konsumsi secara nasional mencapai 1,4 juta ton per tahun. Pemerintah terpaksa harus melakukan impor, guna memenuhi kebutuhan pasar nasional untuk garam konsumsi. Dian Yuniarni AgroFarm l Tahun III l Edisi 39 l Oktober 2013 11