A & O Edisi I Nov 2017 Kesenjangan Antar Generasi | Página 14

perusahaan pencari kerja yang menawarkan jumlah uang yang besar kepada mereka. Jadi, mereka memasuki dunia kerja ketika dunia kerja sedang menawarkan dan memiliki banyak kesempatan dibandingkan dengan generasi lain di dunia kerja.

Teknologi merupakan mainan baru bagi generasi ini. Generasi millenial menggunakan teknologi dan menyerap semua kualitas yang ditawarkan melalui teknologi baik yang baik maupun yang buruk. Sebagai orang muda, teknologi dapat datang dengan mudah kepada mereka dan dengan cepat generasi ini menjadi mahir atas teknologi. Sejak jaman generasi ini, teknologi menjadi sebuah tuntutan. Mereka dengan mudah menguasai teknologi, sementara orang tua mereka berjuang keras untuk dapat mempelajari email dan telepon genggam.

Jadi, apa artinya bagi mereka yang menjalankan bisnis dan menyambut kedatangan generasi baru sebagai rekan kerja? Sebagai generasi pertama dari generasi Z yang baru saja lulus kuliah, mereka juga sama-sama berjuang mencari pekerjaan impian mereka. Di dalam lingkungan kerja, mungkin di bagian yang sama dengan anda, ada generasi tradisional, baby boomers, milenial, dan sekarang generasi Z. Besar kemungkinan masalah timbul akibat kesenjangan antar generasi.

Dalam tulisannya berjudul “How Generation Gap Works", Dave Roos menyebutkan bahwa kesenjangan antar generasi terbentuk ketika dua kelompok usia mulai melihat dunia dari perspektif yang sangat berbeda. Generasi-generasi yang berbeda tidak hanya memiliki cara pandang terhadap dunia sendiri-sendiri, tapi juga bagaimana cara bekerja dan metode dalam berkomunikasi. Generasi tradisional/veteran sangat menghargai komunikasi via telepon atau komunikasi langsung dengan tatap muka, sedangkan generasi Y atau millenial cenderung hanya merespon apapun kecuali lewat teks atau email. Masing-masing generasi memiliki perbedaan dan keunikannya tersendiri. Demikian juga masing-masing generasi memiliki sisi positif dan sisi negatif. (nl)

14

A & O 1/Des 2017