B
eberapa kali kami berhenti di restarea, dan akhirnya kami sampai di
tujuannya kami, yaitu Desa Mangunsari, Magelang pada pukul 11 malam. Kami
telat 3 jam dari perkiraan. Saat kami sampai di base-camp, kami diberi kabar bahwa
“orang tua” kami sudah menunggu dari
pukul 7, dan karena terlalu malam, mereka
memutuskan untuk pulang lebih dulu.
Orang tua asuh. Itu lah sebutan kami
untuk para warga Desa Mangunsari yang
telah berbaik hati dan bersedia untuk
mengizinkan kami tinggal bersama mereka. Kami sangat senang dengan keramahan
mereka. Hari semakin larut dan akhirnya
kami kembali ke rumah orang tua kami
masing-masing untuk beristirahat. Kami
awalnya tidak tahu siapa saja orang tua
yang akan kami tumpangi, karena beberapa dipilih secara acak, dan ada beberapa
yang ditukar karena beberapa alasan.
Satu rumah biasanya di huni oleh 2
siswa. Saya dan Kristi tinggal di rumah
yang sama. Michella, Astri dan Jessica tinggal di rumah seberang kami. Lalu, Matheus
dan Antonio, Kleon dan Justin, Joe dan
Andrew, Christian dan Evan, Steven dan
Kristo, Brigitta, Stella dan Matilda, Jesslyn
dan Astra, Nicho dan Oliver.
Pada hari pertama, beberapa siswa
bangun pagi-pagi dan mengikuti kegiatan
yang biasanya dilakukan oleh orang tua
mereka masing-masing, misalnya Jesslyn dan Astra yang membantu orang tua
mereka untuk memancing dan menanam
padi. Dan beberapa siswa seperti Stella,
Brigitta dan Matilda membantu orang tua
mereka memasak makanan untuk acara di
malam hari. Beberapa siswa lainnya juga
tidak mengerjakan apa-apa pada hari itu,
25