Tempo Edisi Khusus Wiji Thukul, 13 - 19 Mei 2013 | Page 77

Dengan Apa Kutebus Anakku anak kami lahir kemarin malam di rumah sakit di bangsal murah ya di bangsal murah berjubel bersama bayi-bayi lain di bangsal murah ya di bangsal murah pagi ini mestinya aku di sana membantu biniku cucicuci popok atau memapahnya ke kamar mandi tapi mana bisa sebab aku harus berangkat kerja tak kerja tak terima upah tak punya uang dengan apa kutebus bayiku? hari ini mestinya aku di sana membopong bayiku yang dikembani jarik agar biniku bisa enak beristirahat tapi mana bisa sebab jam delapan tepat aku harus sudah tiba di tempat kerja kerja ya kerja tak kerja tak terima upah tak punya uang dengan apa kutebus bayiku? sekarang aku mestinya di sana mencium pipi bayiku yang merah memeluk biniku yang masih lelah tapi aku tak bisa sebab aku harus lembur aku lelah aku lelah karena kami buruh bayi kami berjubel di bangsal murah tidak seperti bayi di ruang sebelah ruangannya lain baunya lain hawanya lain cahayanya lain kamarnya lapang suasananya tenang karena kami buruh bayi kami berjubel di bangsal murah jejer jejer seperti para korban perang kata perawat yang kemarin malam tugas jaga tarif kamar bayi kami itu murah tapi tetap masih mencekik juga sebab untuk nebus bayi kami kami harus mengganti dengan kerja 8 jam x 40 hari 8 jam setiap hari 8 jam dari umur kami setiap hari dicuri puluhan tahun kami bekerja setiap hari kalian merampas sarinya sari-sari peluh kami kalian terus peras kami kalian terus peras sari-sari bebuahan vitamin susu dan gizi-gizi yang dibutuhkan tulang-tulang otot dan jantung bayi buah hati kami kampung kalangan 26/5/94 anak kami lahir kemarin malam di rumah sakit di bangsal murah ya di bangsal murah berjubel bersama bayi-bayi lain di bangsal murah ya di bangsal murah -31-