Tempo Edisi Khusus Wiji Thukul, 13 - 19 Mei 2013 | Page 13
Dari Solo, arah pelarian Thukul adalah sejumlah
tempat di Yogyakarta, Magelang, dan Salatiga. Ia
mendapat ilmu menyamar dari Arief Budiman.
M
46
ATAHARI terik
ketika penyair Wiji
Thukul keluar dari
rumah kontrakannya di Kampung
Kalangan, Solo. Saat itu awal Agustus 1996. Berita tentang Partai Rakyat Demokratik yang dicap kiri dan
dikutuk pemerintah Orde Baru masih terus diulang-ulang di televisi. ”Dia tidak bawa apa-apa. Hanya
baju. Memakai sandal jepit. Tidak
bawa tas,” ujar istrinya, Dyah Sujirah
alias Sipon, mengenang peristiwa 17
tahun lalu itu.
Setelah kerusuhan 27 Juli 1996,
para pemimpin PRD, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah, memang dikejar-kejar polisi dan tentara. Menurut Kepala St b&