Suara Golkar edisi Januari 2013 | Page 7

Oktober 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak masalah yang mendesak. Di tingkat nasional masalah yang dianggap paling mendesak adalah masalah korupsi (27,3%), disusul oleh masalah ekonomi (24,1%), harga sembako mahal (13,1%), kesulitan lapangan pekerjaan (8,1%), kemiskinan (7,3,%) dan penegakan hukum (3,2%). Kemudian masalah kurangnya fasilitas, narkoba, kriminalitas, BBM, kesejahteran masing-masing di bawah 2%. Walaupun korupsi mendapat perhatian yang paling besar, jika kita mencermati kehidupan masyarakat di tingkat wilayah, maka masalah utama yang dihadapi masyarakat adalah ekonomi. Sulitnya lapangan pekerjaan/ pengangguran dipandang sebagai masalah terbesar (22,7%), ekonomi (15,9), sembako mahal (13,6%), kemiskinan (7,3%), infrastruktur (5,5%). Kemudian masalah kemacetan, narkoba, kurangnya fasilitas umum hanya di bawah 3%. Temuan pada tingkat kabupaten memperlihatkan bahwa yang sangat mendesak untuk diselesaikan adalah masalah penganguran/lapangan pekerjaan (18,3%), infrastruktur rusak (15,3%) dan masalah korupsi di bawah 1%. Artinya kesejahteraan rakyat di daerah itu sangat mendesak untuk diwujudkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum masalah ekonomi adalah masalah paling mendesak yang dituntut oleh masyarakat untuk segera diselesaikan. memperkirakan bahwa dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada 2030 mendatang. Untuk mewujudkan harapan akan masyarakat Indonesia yang sejahtera, Partai Golkar menggagas konsep Visi Negara Kesejahteraan 2045 sebagai grand design sekaligus conseptual guidance dalam mendorong akselerasi pembangunan di segenap gatra dan bidang. Visi ini akan menjadi dasar untuk membangun NKRI yang lebih baik, memberi karya dan kemajuan yang konkret dan nyata bagi seluruh rakyat Indonesia. Visi Negara Kesejahteraan diawali dari gagasan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar yang menginginkan Indonesia harus mampu m