Pasifik. Keterlibatan Indonesia dalam
percaturan internasional melalui
prakarsa Bung Karno dalam Gerakan
Non-Blok dan inisiator Konferensi
Asia-Afrika telah membawa Indonesia
sebagai bangsa yang disegani.
Pada era setelah pembentukan
identitas kebangsaan, Presiden
Soeharto yang memimpin Indonesia
sejak 1967 memberikan perhatian
utama
pada
pembangunan
ekonomi. Bertumpu pada Trilogi
Pembangunan
—pertumbuhan,
pemerataan dan stabilitas— Soeharto
berhasil membawa Indonesia meraih
keberhasilan pembangunan dalam
bentuk kemakmuran yang langsung
dirasakan rakyat. Dan pertumbuhan
ekonomi di masa Orde Baru itu,
menempatkan Indonesia diakui
dunia sebagai macan ekonomi
Asia. Pengakuan internasional juga
diperoleh Presiden Soeharto sebagai
salah seorang pemrakarsa berdirinya
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) dan menjadi tokoh
kunci yang berpengaruh di kawasan
ini.
Di masa Reformasi yang
dimulai pada 1998, tiga Presiden
Republik Indonesia —B.J. Habibie,
Abdurrahman Wahid dan Megawati
Soekarnoputri— berhasil mengawal
transisi Indonesia menuju era
demokrasi. Meski masing-masing
hanya memimpin dalam kurun kurang
dari satu periode kepresidenan,
mereka memberi kontribusi sangat
besar dalam meletakkan sendisendi pokok pengelolaan kehidupan
bernegara yang demokratis. Hakhak politik rakyat mendapatkan
ruang seluas-luasnya, kebebasan
pers dibuka, otonomi daerah
dikembangkan, dan prinsip check
and balance menjadi substansi utama
dalam sistem politik negeri ini.
Memasuki
era
demokrasi,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menjadi presiden pertama yang
secara langsung dipilih oleh rakyat.
Semestinya, dengan legitimasi
kepresidenan yang amat kuat, dalam
masa 10 tahun (dua periode) di
bawah kepemimpinan SBY, bangsa
Indonesia telah tuntas menyelesaikan
masa transisi demokrasinya. Sangat
disayangkan, kondisi ideal itu belum )͕