masalah itu bisa dipecahkan, ia
yakin Indonesia bisa berlari cepat,
pertumbuhan ekonomi 8-9% per
tahun.
Makna kunjungan ARB ke AS
adalah dalam rangka mempromosikan
Indonesia agar publik AS mengenal
Indonesia dan potensinya. Warga
AS jangan hanya mengenal isu
Afganistan, Irak, Mesir, dan Iran, tetapi
juga Indonesia. AS juga diminta tidak
mempersulit perdagangan Indonesia.
Direktur Freedom Institute Rizal
Mallarangeng, yang menyertai
kunjungan itu, menilai ARB sebagai
pemimpin parpol yang berani dan
terlatih dalam menghadapi berbagai
kondisi. Kunjungan ke AS itu menjadi
awalan yang baik dalam rangka
mendekatkan ARB dengan komunitas
internasional.
ARB melalui The Bakrie Chair
for Southeast Asian Studies
yang bermitra dengan Carnegie
Endowment for International Peace
juga menyumbangkan dana untuk
pengembangan studi Asia Tenggara
di perguruan tinggi AS, di mana
perhatian AS kepada Asia Tenggara
sebelumnya dirasakan masih kurang.
ARB menganggap perlu mendirikan
pusat studi Asia Tenggara.
Dalam kunjungannya ke AS, ARB
bermaksud mencari mitra yang cocok
dan pilihan jatuh pada lembaga
nirlaba Carnegie Endowment. Maka
dibentuklah The Bakrie Chair for
Southeast Asian Studies di Carnegie
Endowment. Vikram Nehru, kerabat
mantan Perdana Menteri India
Jawaharlal Nehru, menjadi Senior
Associate lembaga pemikir (think tank)
itu. Selain di Washington D.C., ARB
30
juga bekerja sama dengan Nanyang
University Singapura, mendirikan The
Bakrie Professorship in Southeast Asia
Policy di Singapura.
Menurut Anindya N. Bakrie, Ketua
Bakrie Center Foundation, yang
mengelola pusat studi di Washington
D.C. dan Singapura, Indonesia
tak boleh menjadi katak dalam
tempurung. Bakrie Center Foundation
pun berupaya mengirim putra-putri
Indonesia untuk ikut program ini.
Syaratnya, mereka harus kembali ke
Indonesia, tetapi tidak wajib bekerja di
Bakrie Group.
ARB dan Misi Nasional di Cina
Pada pertengahan 2011 ARB dan
Partai Golkar melakukan kunjungan ke
Cina membawa kepentingan nasional
dalam kancah hubungan bilateral
kedua negara. Menurut Wasekjen DPP
Partai Golkar, Lalu Mara Satriawangsa,
Partai Golkar menyampaikan pesan
kepada pemerintah Cina dan juga
pimpinan Partai Komunis Cina agar
ekspor-impor antarkedua negara
berjalan seimbang, baik nilai dan
besarannya. Sehingga salah satu
nega