liputan khusus
MAKNA KUNJUNGAN ARB
KE AMERIKA DAN CINA
K
etua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie (ARB)
pada Desember 2011
berkunjung ke Amerika
Serikat (AS). Dalam kunjungan ini,
ia bertemu dengan masyarakat
Indonesia di Wisma Indonesia dan
berbicara di depan Forum The United
States-Indonesia Society (USINDO)
di Cosmos Club. USINDO adalah
forum kerja sama AS dan Indonesia
yang didirikan pada 1994. Sedangkan
Cosmos Club adalah klub elite
yang berusia lebih dari 100 tahun di
Washington D.C.
Dalam Forum USINDO, ARB
mendapat
sambutan
meriah.
Sejumlah mantan Duta Besar AS untuk
Indonesia, seperti Paul Wolfowitz,
Stapleton Roy, dan John Cameron
Monjo, hadir dalam acara itu.
Kunjungan ARB ke AS dilakukan
di saat namanya santer diusulkan
sebagai calon presiden pada pemilu
2014. Dukungan kepada ARB,
menurut Wakil Ketua Umum Partai
Golkar Theo Leo Sambuaga, sudah
100%. Dalam dialog dengan warga
Indonesia dan Forum USINDO, ARB
menyampaikan berbagai masalah
yang dihadapi Indonesia, dari
korupsi hingga kemiskinan. Namun,
ia tetap menyampaikan optimisme
bahwa Indonesia akan menjadi
negara adidaya pada 25-30 tahun
lagi. Indonesia akan menjadi negara
demokrasi ketiga terbesar di dunia.
ARB menenkankan bahwa
pembangunan tak lagi hanya berpusat
di Jakarta dan kota-kota lain di Jawa,
tetapi berkembang ke Balikpapan,
Palembang, Makassar, hingga
Jayapura. Kepemimpinan lokal yang
berhasil menjadi faktor kunci yang
menjelaskan angka pertumbuhan
ekonomi di sejumlah daerah di luar
Jawa lebih tinggi dibandingkan
dengan di Pulau Jawa. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia pun bisa di atas
6% per tahun, termasuk di daerah.
Selain menyebarkan optimisme,
Aburizal juga mengakui Indonesia
masih menghadapi persoalan
infrastruktur dan kemiskinan. Jika
29