Suara Golkar edisi Januari 2013 | Page 25

merekrut anggota dari daerah lain agar mencerminkan rakyat Indonesia. Intinya proses demokratisasi yang terjadi tahun 1999, kalau Golkar tidak ikut di dalam proses perubahan tersebut, tidak akan jalan reformasi. Adalah Pak Harmoko sebagai ketua umum Golkar dan ketua DPR yang meminta Pak Harto mundur. Kalau misalnya ketua DPR tidak meminta Pak Harto mundur, mungkin konflik politik bisa berkepanjangan, atau bahkan perang saudara. Dengan Golkar ikut serta, maka reformasi dapat berjalan secara damai. Awal gerakannya memang datang dari kaum reformasi seperti Pak Amien Rais, Nurcholis Madjid, keduanya dari kelompok Islam, kemudian ada Ibu Mega. Mereka yang bergerak di luar. kelas menengah adalah proses ke arah demokrasi, itulah Tapi, kalau tidak disambut dan dukungan oleh Golkar dan yang kita jalankan pada waktu Golkar dipimpin oleh Pak ABRI dari dalam, bisa jadi status quo-nya lama, dan akan Dharmono. jatuh korban banyak karena konflik horizontal. Boleh disimpulkan pada era Sudharmono mulai dirintis pemerintahan yang demokratis? Ya, kita merintis ke arah terbentuknya kelas menengah politisi yang menjadi tulang punggung demokrasi. Pada 1996 saya sudah bicara tentang demokrasi. Dalam buku saya yang terbit pada waktu saya di Bappenas tahun 1996, saya bicara bahwa sistem yang akan membawa pembangunan berkelanjutan hanyalah demokrasi. Karena kemajuan memerlukan kebebasan, dan memerlukan kelas menengah yang kuat dan bebas pula. Saya tidak ditangkap, malah dijadikan Menko. Jadi pada masa Pak Dharmono kita memajukan golongan non-A dan B. Jelas mereka adalah hasil kebijakan yang diambil masa Pak Dharmono. Semua dirancang, memasukkan kaum professional ke dalam Golkar, mereka bukan muncul sendiri tanpa didorong dan didukung. Untuk masa depan saya harapkan akan muncul lapisan profesional dan kelas menengah yang lebih tangguh lagi sebagai tulang punggung demokrasi yang kokoh. Apakah itu yang membuat Partai Golkar bisa menyelamatkan diri pada akhir Orde Baru? Ya, pada waktu itu Golkar sudah memikirkan demokrasi, kita berpikir tidak bisa begini terus. Kita berpikir bagaimana Golkar bisa mencerminkan bangsa Indonesia. Dalam Golkar harus cukup banyak tokoh Islamnya, karena 85 persen orang Indonesia agamanya Islam. Saat itu di Golkar tidak proporsional jumlah tokoh-tokoh Islamnya. Dalam Golkar banyak aktivis yang berasal Jawa, maka Golkar mesti Kalau menurut Bapak apa sebenarnya legacy dari Golkar untuk bangsa? Menurut saya Golkar diperlukkan oleh bangsa ini. Selama ini yang memiliki program non-ideologis, tidak ada beban agama, tidak ada beban isme-isme tertentu adalah Golkar. Golkar murni kekaryaan. Seperti apa yang dikatakan oleh pemerintah dan undang-undang dasar itulah kata Golkar. Golkar secara historis adalah partai dari kaum profesional, dan doktrinnya merupakan doktrin kekaryaan, profesionalisme, dan pengabdian. Menurut saya bangsa ini akan membutuhkan Golkar selamanya. Seberapa besar pengabdian Golkar, seberapa besar itikad Golkar ini dipercaya oleh masyarakat itulah soalnya. Apakah masyarakat percaya kepada Golkar seperti apa yang dibicarakan? Itu tergantung dari tingkah laku kita. Kita kembali harus menjadi panutan. Jadi sekarang menurut saya tergantung kepada Golkar sendiri untuk menampilkan diri kepada masyarakat. Kalau tidak bisa melakukan hal tersebut maka akan kehilangan juga. Pada pemilu 2014 saya tidak yakin Golkar bisa berada pada posisi teratas kalau rakyat tidak melihat kita seperti yang kita ingin rakyat lihat. Politik itu sebetulnya hanya alat bukan tujuan. Memang partai politik tujuannya adalah kekuasaan. Partai didirikan untuk kekuasaan. Tetapi kita harus mengatakan kekuasaan untuk tujuan yang lebih besar. 25