Singapore Guidebook September Edition sgb_digital-magz_id-compressed | Page 48

48 BICARA SINGLISH LAH! Bicara Singlish lah! S aat memesan kopi di kedai kopi lokal atau membeli es krim di pinggir jalan di Singapura, Anda akan mendengar bahasa satu ini: Singlish. Ya, Singlish merupakan bahasa yang dipakai kebanyakan warga lokal Singapura. Singlish merupakan versi dari bahasa Inggris orang Singapura yang informal dan dipakai sehari-hari. Walaupun Singlish tidak disarankan di sekolah dan lingkungan formal, tetap saja Singlish menjadi sebuah ikatan antar orang Singapura. Mungkin menggunakan beberapa patah kata Singlish di Singapura tidak terlalu membantu Anda membaur dengan penduduk lokal setempat, tapi mungkin bisa Anda coba! Singlish mendapat pengaruh dari bahasa utama di Singapura: Melayu, Tionghoa dan Tamil. Eh Singlish juga mengandung kata-kata dari dialek Tionghoa, terutama Hokkien. Singlish mungkin terdengar memiliki dialek yang kental dengan tata bahasa Inggris yang kurang tepat. Tapi, Singlish memiliki tata bahasanya sendiri. Misalnya, seperti “Please let me know if you need help” menjadi “Got problem call me can” atau “I don’t know either” menjadi “You ask me I ask who.” Semua suku katanya hampir punya tekanan yang sama, jadi terdengar seperti hanya ada nada-nada di sana sini. Beberapa bunyi diubah, dan konsonan pada akhiran kata-kata seringkali dihilangkan. Berikut ini sedikit contoh ungkapan, kata atau frasa Singlish yang bisa Anda coba! Lah Anda bisa menggunakan ‘Eh’ untuk memanggil orang, seperti rekan kerja, teman, atau saudara. Misalnya, “Eh, wanna have lunch?’’, “Eh, would you like to gym later?’’, atau “Eh, I’m not coming home for dinner tonight.’’ Leh Anda bisa menggunakan “Leh” saat Anda tidak yakin tentang sesuatu, seperti saat menjawab pertanyaan. Misalnya: A: What time does the concert start? B: I don’t know leh. SINGAPORE GUIDEBOOK “Lah” bisa dipadankan di akhir kata atau kalimat untuk menempatkan sedikit penekanan. Misalnya, “Don’t worry about it lah!” atau “Out of stock lah.” Lor Lor bisa Anda gunakan saat merasa pasrah dan dipadankan di akhir kalimat. Lor bisa dipakai di situasi seperti tidak ada yang bisa dilakukan. Misalnya, “Like that, lor.”