WISDOMOFTHEBIBLE
Pdm. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th
photo by: Pdm. Rully M. Simorangkir M. Th
alam sejahtera para pembaca dimanapun
S
berada, seperti telah saya sampaikan pada
Edisi Pertama jurnal Seminari Gospel, bahwa
kolom ini akan menjadi seri panjang, yang
akan menjadi sarana bagi kita semua untuk
mengalami pencerahan melalui pembaharuan
akal budi, perubahan pola pikir, perubahan
emosi, perubahan sikap hati (pikiran,
perasaan, dan kehendak), sehingga
berdampak dalam seluruh keberadaan kita
sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sebab, hanya
dengan kebenaran yang Alkitabiah manusia
bisa dibebaskan dari segala belenggu dunia
ini, dan kemudian masuk ke dalam proses
pemuridan dalam Tuhan (Yoh. 8:31-32).
Pada edisi yang lalu kita sudah belajar bahwa
ternyata manusia diciptakan segambar dan
serupa dengan Allah sendiri. Dengan
demikian, seharusnya setiap kita menyadari
bahwa diri kita memiliki keserupaan dengan
Pencipta kita, yaitu memiliki pikiran, perasaan,
dan kehendak. Bahkan roh manusia asalnya
dari Bapa di Surga (Ibr. 12:9)
Dengan demikian, tidak heran kalau
sebenarnya manusia dapat bertumbuh
kemampuannya (baik sisi intelegensinya
maupun sisi rohaninya) sampai tidak terbatas.
Ingat, setelah menciptakan segalanya, Allah
mengevaluasi semua ciptaan-Nya itu dan
SeminariGOSPEL.com
menilai bahwa semuanya itu “sungguh
amat baik” (Kej. 1:31, wehinneh tov meod ֵּה־טֹוב מ ְֹ֑אד
֖ ) ְו ִהנ, artinya inilah kualitas yang
paling baik, tidak ada yang lebih baik dari ini.
Menyadari hal ini seharusnya setiap manusia
bisa menjadi yang terbaik seperti yang
dirancang oleh Tuhan. Sungguh tragis kalau hari
ini manusia tidak mengenal siapa dirinya dan
untuk apa ia diciptakan, sehingga seluruh dunia
ini bermasalah, dan penyebabnya adalah
manusia itu sendiri.
Kalau hari ini kemampuan manusia terlihat
sangat terbatas, itu karena:
Pertama, manusia sudah jatuh ke dalam dosa,
sehingga natur dosa yang ada membuat
manusia lebih terbatas dan kecenderungannya
malah berbuat jahat (malas, tidak bertanggung
jawab, serakah, pelit, makan minum
sembarangan, seks bebas dan karakter dosa
lainnya yang sangat merusak kualitas seorang
manusia).
Kedua, karena memiliki mental block yang
menghambatnya untuk maju terus. Banyak
manusia gagal dalam hidupnya karena memiliki
mental block ini. Dalam hal yang sama banyak
orang merasa tidak akan mampu hidup kudus,
dan ini berakibat fatal, ia membatasi
kemampuannya sendiri.
SG | JULI 2016 | 13