THECORE
Pilihlah makanan yang sehat bagi tubuh
kita, dan sebisa mungkin hindari konsumsi
makanan yang tidak bermanfaat bagi tubuh
kita. Memang orang sakit atau orang sehat
akhirnya mati juga, namun mati dengan
bertanggung jawab atas kesehatan kita
tentu jauh lebih mulia dibandingkan dengan
mati karena sembarangan memperlakukan
tubuh ini. Olah raga pun sangat dibutuhkan
bagi kelangsungan hidup kita, maka dari itu
berolahragalah dalam porsi yang tepat bagi
kesehatan kita.
Waktu dan Keadaan Tak Ada
Berikutnya, kesempatan itu akan berakhir di
saat kita tidak berada di dalam waktu dan
keadaan yang memungkinkan lagi. Lupakah
kita bahwa setelah kita dilahirkan di muka
bumi ini, kita sebagai manusia mengalami
sebuah proses sederhana yang bernama
proses penuaan. Seorang bayi yang terlahir
ke muka bumi ini, pada umumnya secara
alamiah tidak akan tinggal sebagai bayi
selamanya, ia akan mengalami proses
pertambahan usia, kian lama ia akan
beranjak dewasa dan kian lama ia akan
menjadi semakin tua dan terbatas geraknya.
Saat kita semakin tua, waktu dan keadaan
kita semakin tidak memungkinkan untuk
melakukan banyak perbaikan pada diri kita,
yang tersisa adalah penyesalan kita di usia
senja. Kita berpikir: Kenapa tidak dari dulu
saya bertobat? Jika sejak dari dulu betapa
banyak hal yang bisa saya lakukan untuk
Bapa di surga? Sekarang setelah uang tidak
ada, tenaga sudah renta, waktu tak tiada, tak
banyak lagi yang bisa bermakna. Penyesalan
memang muncul selalu belakangan. Itulah
gunanya bagi kita untuk selalu bersadar diri
guna menempa batin sejak dari belia.
SeminariGOSPEL.com
Oleh sebab itu, jika usia kita masih muda,
teruslah kembangkan diri dan pergunakan
waktu yang ada, sehingga semua potensi dan
kapasitas diri yang adalah karunia dari Bapa
dapat dimaksimalkan bagi kemuliaan-Nya.
Belajar dengan tekun, bekerja dengan giat,
berkarya dengan leluasa di mana pun berada.
Yakinlah, asal bukan dosa yang kita lakukan,
Bapa berkenan atas apa yang kita kerjakan.
Kematian
Berikutnya, kesempatan kita akan berakhir
jika kematian menjemput kita. Kisah orang
kaya dan Lazarus di dalam Lukas 16:19-31
menjadi peringatan bagi kita, bahwa setelah
kematian menjemput kita, maka tidak akan
ada lagi kesempatan bagi kita untuk
memperbaiki atau menebus kesalahankesalahan dan dosa yang telah kita lakukan di
dunia ini. Dari kisah itu pula Bapa Abraham
mengingatkan kepada orang kaya itu dan juga
kita, bahwa kesempatan untuk memperbaiki
diri, menyelamatkan jiwa kita dari api neraka,
dari penghukuman kekal Tuhan, adalah saat
kita masih hidup di bumi ini.
Penutup
Oleh sebab itu, selama kesempatan masih
ada, mari kita maksimalkan hidup ini bagi
pekerjaan Bapa digenapkan di dalam hidup
kita. Perkarakanlah hidup kita di hadapanNya, berkaryalah bagi kemuliaan-Nya.
Selamat berjuang! Tuhan memberkati. Ø
SG | JULI 2016 | 11