THECORE
Pdt. Andreas Agus, M.Th
Kesempatan Ke dua?
Melihat kenyataan hidup yang kita jalani,
maka kita akan menemukan bahwa ternyata
Tuhan telah berulang kali memberikan
kesempatan ke dua kepada kita sebagai
manusia. Padahal jika kita jujur
memperhatikannya, maka sebenarnya
bukan hanya sekadar kesempatan ke dua
yang telah Tuhan berikan, namun
kesempatan ke seratus, ke seribu, atau
kesempatan ke sekian kalinya dalam hidup
kita. Inilah kesempatan berikutnya yang
Tuhan anugerahkan kepada kita. Padahal
jika kita hitung secara garis besar, jika satu
hari merupakan satu kesempatan bagi kita
(sekalipun satu hari bisa saja ada banyak
kesempatan bagi kita), maka jika kita
anggap usia rata-rata kita sekarang 35
tahun, dan terhitung kesempatan itu dari
usia 10 tahun, maka 365 hari x 25 tahun =
9.125 kesempatan yang kita dapatkan.
Betapa banyaknya kesempatan yang telah
kita dapatkan, namun betapa banyaknya
kesempatan yang juga telah kita sia-siakan.
Karena sebagian besar dari kesempatan
tersebut kita gunakan hanya demi
kepentingan-kepentingan kita. Betapa
sayangnya semua kesempatan yang telah
kita buang itu.
SeminariGOSPEL.com
Namun syukur puji Tuhan bahwa sekali lagi
ternyata Tuhan masih memberikan
kesempatan berikutnya bagi kita. Memang
ucapan syukur haruslah kita persembahkan
kepada Tuhan atas anugerah kesempatan
berikutnya tersebut. Hanya saja apalah
gunanya jika hanya ucapan syukur di bibir
saja yang kita persembahkan, sudah
seharusnyalah ucapan syukur dari bibir kita
tersebut diikuti dengan kesungguhan kita
dalam mempergunakan kesempatan
berikutnya tersebut di dalam waktu hidup
selanjutnya.
Kristus Mengajak Kita
Di dalam Yohanes 9:4 mengisyaratkan sebuah
panggilan kesadaran yang Kristus berikan
kepada kita. Biasanya Ia menggunakan kata
Aku, atau kamu di dalam kalimat-kalimat
nasihatnya, tetapi kali ini Ia menggunakan
kata kita untuk memulai ucapan-Nya. Kata ini
bermakna bahwa Ia mengajak pendengarnya
untuk sejalan dengan Dia, dan Ia bukan hanya
mengajak kepada kita untuk sejalan denganNya, namun Ia sudah memberikan teladan
sebagai panutan bagaimana kita dapat sejalan
dengan Dia. Sejalan dengan panutan tersebut
dalam hal mempergunakan kesempatan
hidup ini dengan sebaik-baiknya.
SG | JULI 2016 | 9