PEKIKKAN PILU
Rintikkan hujan membasahi wajah
perlahan ia mengalir bersama air mata
di sudut kelam aku terikat kaku
jeritanku bisu pada yang zahir
rontaanku buta pada yang pandang
Cubaku pinta bantu
yang datang hadir makin jauh
yang berlari tiba diam menjeling pergi
aku diberi hina
santapanku air mata berdarah
lukaku parah bernanah
tiada siapa yang mahu bicara
Bebaskan aku
aku pohon tolong
luahkan aku
aku pohon tolong
tidakku sanggup menahan perit
hidup berduka sepi di hati ini.
-Ahmad Mikhail S.W
Taman Rinting, Masai
30 Ogos 2017
13