ROMANTIKA ILUSI
Sebuah ilusi tentang dirimu,
Sekadang ada, sekadang ghaib,
Memuncul tanpa diseru,
Hilang tanpa asbab.
Segalanya bukan nyata,
Hanya mainan rasa,
Satu titik kecewa,
Dilepas nafas nada.
Ingin beromantika bersama,
Namun hajat tersangkut,
Duduk berangan terkinja-kinja,
Terkulai lemah secebis bait.
Bayang tiadalah kembali,
Hampa dikerut muka,
Garisan sebak sepi,
Tersandang di bahu sasa.
Pria ini kelelahan,
Dengan sifat kebodohan,
Berpacak di bangku kaki,
Menunggu ilusi kembali.
Oleh: Abdul Syahid
Temerloh.
05