Metode Hydraulic Fracturing
balan play minimal 30 meter. Porositas batuan sebesar mungkin
dan idealnya lebih besar dari 5%.
Kedalaman play shale gas setara
dengan terbentuk dan tersimpannya batuan induk pada kedalaman
yang bervariasi antara 1.000-4.500
meter.
Diketahui bahwa batuserpih
memiliki
permeabilitas
matrik yang rendah, sehingga untuk
mengambil gas di dalamnya maka
perlu dilakukan perekahan (fracking) dan metode yang telah mendulang sukses adalah hydraulic
fracturing yang dikombinasikan
dengan horizontal drilling. Prinsip
kerja dari hydraulic fracturing ini
ialah dengan menginjeksikan air
bertekanan tinggi dengan propant
(semisal pasir) dan sedikit campuran bahan kimia (0,5%). Tekanan
dari batuan tersebut memecah
batuan dan membentuk rekahan-rekahan. Dari rekahan-rekahan inilah gas tersebut kemudian
menuju lubang pemboran dan
kemudian mengalir ke permukaan.
Pemboran horizontal pada lapisan
batuserpih panjangnya bisa mencapai 3000 m secara lateral. hal ini
dimaksudkan untuk memperluas
jangkauan frakturing pada batuan
tersebut sehingga dapat dimungkinkan bahwa gas yang dihasilkan
dari batuserpih tersebut memiliki
kuantitas bernilai ekonomis.
Jadi bisa dikatakan bahwa pada
dasarnya antara migas konvensional maupun non konvensional
hampirlah sama, cuma yang membedakan adalah pada lokasi (jenis
batuan) dimana ia tersimpan serta
metode ataupun teknologi yang
digunakan untuk pengambilannya
dari dalam bumi.
7