Manajemen Konflik Berbaisi
PT PJB
8
Setiap organisasi pasti terdapat konflik terutama jika organisasi tersebut tumbuh dan berkembang. Konflik bisa meningkatkan performance organisasi jika dikelola dengan baik, namun mungkin pula akan menurunkan performance organisasi bahkan membuat seluruh aktivitas organisasi berhenti.
Konflik terjadi dalam situasi dimana kepentingan antar pihak berbeda dan terdapat usaha untuk saling menghalangi kepentingan masing-masing. Konflik dapat berupa ketidaksepakatan mengenai substansi suatu masalah dan atau masalah yang bersifat emosional. Konflik substansial melibatkan ketidaksepakatan terhadap tujuan, sumberdaya, reward, kebijakan, prosedur maupun tugas dalam pekerjaan. Sedangkan konflik emosional berasal dari perasaan marah, tidak percaya, takut, penolakan maupun perselisihan yang bersifat personal.
JENIS KONFLIK
Terdapat dua jenis Konflik, yaitu :
a. Konflik fungsional adalah konflik yang bersifat konstruktif dan membantu dalam meningkatkan kinerja organisasi. Konflik ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama dan lebih kreatif.
b. Konflik disfungsional adalah konflik yang bersifat destruktif dan dapat menurunkan kinerja organisasi. misalnya: dua orang karyawan tidak bisa bekerjasama karena permusuhan pribadi; anggota komite yang tidak dapat menyetujui tujuan yang ditetapkan organisasi.
Sebuah konflik pasti ada penyebabnya tidak mungkin tanpa ada pemicu akan terjadi konflik, Sumber Konflik tersebut antara lain :
a. Perbedaan tujuan dan jangka waktu : Masing - masing pihak memiliki tujuan yang berbeda. Misal: dep.produksi berfokus pada efisiensi, sedangkan dep.pemasaran berfokus pada penjualan.
b. Wewenang yang overlap: jika ada dua manajer atau lebih mengaku memiliki wewenang terhadap aktivitas yang sama, maka akan menimbulkan konflik antar manajer dan karyawan.
c. Ketergantungan tugas jika ada anggota organisasi yang gagal untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka anggota lain yang pekerjaannya tergantung pada pekerjaan sebelumnya juga akan ikut gagal.
d.Sistem evaluasi dan kinerja yang tidak sesuai : Karyawan dievaluasi berdasarkan sesuatu namun mereka diminta untuk melakukan hal lain. Misal: reward berdasarkan rendahnya biaya, tapi perusahaan meminta pelayanan lebih.
e. Kelangkaan sumber daya : Jika sumber daya langka, konflik dapat terjadi akibat perebutan alokasi sumber daya.
f. Inkonsistensi status : Beberapa kelompok memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan yang lain sehingga menimbulkan kecemburuan.