Pialang edisi 14 oktober 2013 | Page 53

RESEARCH MARKET eka. Untuk bank besar maka BCA, BNI, dan Mandiri telah menaikkan nilai deposito rupiah mereka walaupun masih tetap berada pada angka yang cukup jauh dibandingkan dengan angka BI Rate. Kami memandang positif hal ini sebagai upaya pemerintah tetap menjaga kesehatan perbankan yang adalah tulang punggung dalam sistem perekonomian nasional. Selanjutnya di dalam press release Bank Indonesia juga disebutkan, bank sentral ini menurunkan level pertumbuhan ekonomi Indonesia ke angka 5,5-5,9 persen untuk tahun Dari sisi Investa, pertumbuhan eko- 2013.  Penurunan ini kami sambut posinomi Indonesia tif karena itu berarti sebesar 5,5-5,9 persen masih ter- pemerintah sudah golong cukup me- lebih realistis dalam narik di tengah an- penyusunan anggaran fiskal maupun gka pertumbuhan moneter yang dimilekonomi dunia yang iki. Bank Indonesia sebesar 3 persen. m e n g u n g k a p k a n , penurunan terutama terjadi dari sisi permintaan perdagangan eceran serta adanya pelemahan pada sisi kepercayaan konsumen sehingga lebih banyak konsumen yang akan menahan diri untuk berbelanja. Meski demikian, pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2013 kita akan melihat adanya upaya pemer- PIALANG INDONESIA 53 intah untuk menstimulasi pasar dalam bentuk realisasi proyekproyek dan anggaran pembangunan yang sepanjang semester pertama baru terealisasi di bawah 45 persen. Dengan demikian, proyek infrastruktur dan pembangunan jalan serta lainnya akan menjadi daya dorong ekonomi Indonesia di sepanjang sisa 2013. Atas alasan inilah dua hari terakhir terjadi reli pada saham-saham sektor infrastruktur dan konstruksi khususnya pada sahamsaham miliki pemerintah (BUMN). Dari sisi Investa, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,5-5,9 persen masih tergolong cukup menarik di tengah angka pertumbuhan ekonomi dunia yang sebesar 3 persen.  Dalam jangka menengah komposisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi dunia tentu masih akan menjadi magnet investasi. Akan tetapi, dalam jangka pendek kestabilan nilai kurs serta rencana tapering the Fed di bulan-bulan mendatang masih menjadi ancaman bagi kembalinya dana asing jangka pendek (hot money) ke pasar uang maupun pasar modal di Indonesia. Riset, artikel, serta pandangan lebih lengkap dari Investa dapat Anda lihat dengan menjadi nasabah Investa. Untuk informasi dan detail lebih lanjut silakan klik www. investa.co.id EDISI 14