Pialang edisi 14 oktober 2013 | Page 50

RESEARCH MARKET man mereka masing-masing. Hal yang menjadi ketakutan bagi Investa ialah bila dana dari emerging market pindah ke obligasi dari negara maju yang ditandai oleh naiknya harga obligasi atau turunnya yield obligasi, dan ini sama sekali tidak terjadi selama 2 bulan terakhir.  Atas dasar dan alasan inilah maka Investa memandang kondisi tapering (pengurangan stimulus) dari Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) hingga US$10 miliar relatif telah diterima dan telah dihitung oleh kondisi pasar selama tiga bulan terakhir. Risiko paling besarnya ialah apabila tapering di beberapa bulan ke depan terjadi, menembus angka di atas US$10 miliar atau bahkan di atas US$15 miliar. Yang jelas, belum masuk dalam model perhitungan para pemain arbitrase pengelola dana seluruh dunia. Hasilnya pada 19 September 2013 waktu Indonesia lalu the Fed menyatakan belum akan melakukan PIALANG INDONESIA 50 pengurangan stimulus atau belum mau berhenti mencetak duit. Federal Reserve tak akan memangkas stimulus berupa pembelian obligasi senilai US$85 miliar per bulan. Gubernur the Fed Ben S. Bernanke beralasan, rasio pengangguran di level 7,3 persen saat ini masih terlalu tinggi dan berisiko. Sebelumnya, konsensus memprediksi paket stimulus akan dikurangi US$10 miliar menjadi US$75 miliar. “Tidak ada jadwal pasti kapan pengurangan stimulus tersebut akan dilakukan. Saya harus benar-benar menekankan hal itu,” ujar Bernanke, saat konferensi pers setelah rapat dua hari Federal Open Market Committee berakhir. Dari dalam negeri kami menyoroti angka inflasi yang akan menjadi headline dari berita ekonomi Indonesia setidaknya selama dua pekan ke depan. Kami memberikan gambaran grafik inflasi selama tahun 2013 beserta beberapa indikator lain seperti pada gambar di bawah ini: EDISI 14 OKTOBER 2013