Pialang edisi 12 agustus 2013 | Page 71

WORLD Perdana Menteri Italia Enrico Letta menyatakan kemungkinan Inggris keluar dari keanggotaan UE merupakan risiko besar. “Kita membutuhkan perubahan traktat supaya Inggris tetap bertahan di UE. Kita perlu membahas cara mencegah terjadi risiko ini,” katanya seperti dikutip Bloomberg. Inggris tetap mempertahankan poundsterling sebagai mata uangnya, ketika 17 negara anggota UE bergabung dalam proyek mata uang tunggal euro. Hubungan ekonomi Inggris dan Eropa berjalan baik dan saling bergantung satu sama lain. Walaupun Cameron menyatakan Inggris pasti mampu survive jika keluar dari UE, pilihan lepas dari UE berarti Inggris tidak bisa kembali lagi bergabung ke UE. Maka dari itu, dia menyerukan supaya semua pihak berpikir dengan jernih dalam beberapa tahun ke depan, sebelum referendum pada 2017. Hubungan Ekonomi Pada sektor perdagangan barang, sebanyak 52 persen dari total ekspor barang Inggris – menyumbang 10 persen terhadap PDB – ditujukan ke negara-negara anggota UE. Sementara itu, sebanyak 51 persen dari total impor barang Inggris berasal dari negara-negara UE juga. Pada sektor perdagangan barang dan jasa, ekspor Inggris ke negaranegara UE nyaris mencapai 40 persen atau berkontribusi sebesar 15 persen terhadap PDB. Sementara itu, impor barang dan jasa Inggris dari negaranegara UE sebesar 51 persen. Ditambah lagi dengan fakta bahwa sebanyak 3,5 juta lapangan kerja tercipta terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan perdagangan barang dan jasa dengan UE. Fakta-fakta di atas menegaskan betapa pentingnya hubungan Inggris dan UE. Tidak hanya itu, sebagian kalangan bisnis menyatakan London akan kehilangan peran sentralnya sebagai pusat industri keuangan di Eropa jika keluar dari UE. Perusahaan-perusahaan besar Eropa kemungkinan tidak lagi menganggap London sebagai pusat keuangan utama. Industri jasa keuangan di Inggris berperan besar terhadap perekonomian dengan sumbangan 10 persen terhadap PDB dan 11 persen dari total penerimaan pajak. Ketika saat ini penyaluran kredit di Eropa sedang lesu, semakin banyak perusaPIALANG INDONESIA 71 EDISI 12 AGUSTUS 2013