WORLD
“Bernanke nampaknya tidak terburu-buru mengurangi
stimulus. Kemungkinan pengurangan stimulus pada September semakin kecil,” kata Joseph LaVorgna, Kepala Ekonom
dari Deutsche Bank Securities Inc di New York, seperti dikutip
Bloomberg.
Di sisi lain, terjadi pelemahan nilai tukar di sejumlah negara
berkembang, termasuk Indonesia, karena investor mulai menarik dana mereka keluar dari aset-aset negara berkembang
yang dianggap berisiko tinggi. Tren capital outflow ini, contohnya di Indonesia, terus terjadi sehingga menekan kurs
rupiah menembus level Rp 10.000 per dolar Amerika Serikat.
Currency War
Namun, ada anggapan bahwa penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama lain di dunia tidak hanya dipengaruhi oleh rencana tapering stimulus dari Fed. Faktor perang
mata uang (currency war) dinilai juga menyebabkan greenback
menguat dan terus menguat. Jadi, inti dari currency war ini
adalah bank-bank sentral di negara industri maju berlomba-lomba melemahkan kurs mata uang masing-masing untuk meningkatkan daya saing ekspor.
PIALANG INDONESIA
66
Misalnya Jepang dengan stimulus dalam jumlah
fantastis kolaborasi antara
Perdana Menteri Shinzo
Abe dan Gubernur Bank
of Japan Haruhiko Kuroda
(Abenomics) menyebabkan
yen melemah. Meskipun
Abe berdalih kebijakan
ini untuk menggairahkan
ekonomi dalam negeri dan
mencapai target inflasi 2
persen, namun pelemahan
yen berarti meningkatkan
daya saing produk-produk
Jepang di pasar ekspor.
Yang terjadi kemudian
tidak hanya Amerika Serikat yang memberi stimulus,
tapi bank-bank sentral lain
di dunia juga melakukan
hal yang sama. Karena di
tengah kondisi ekonomi
global yang sedang lesu,
semua negara ingin fokus
menopang perekonomian
domestik dengan cara melonggarkan kebijakan moneter dan menggelotorkan
stimulus. Negara berkembang di Asia Timur, seperti
Korea Selatan dan China,
terkena dampak langsung
dari pelemahan yen. Sebagai negara kompetitor
Jepang di pasar ekspor,
jelas produk kedua negara
ini kalah bersaing dibandng
produk Jepang.
European Central Bank
EDISI 12 AGUSTUS 2013