WORLD
S
ekarang ini,
indikasi sekecil
apapun dari bank
sentral Amerika
Serikat (Federal Reserve/
Fed) maupun pernyataan
Gubernur Fed Ben S Bernanke menjadi fokus perhatian pasar global. Terutama
terkait rencana pengurangan program stimulus
(quantitative easing/QE)
atau tapering yang diperkirakan dimulai pada akhir
tahun ini.
Bernanke sebelumnya
menegaskan bahwa Fed
akan mulai mengurangi QE,
yaitu pembelian US Treasury dan mortgage-based
securities (MBS) berjumlah
US$ 85 miliar per bulan.
Namun, Bernanke juga
mensyaratkan tapering ini
dilakukan jika fundamental
ekonomi Amerika Serikat
sesuai dengan perkiraan
bank sentral, seperti tingkat
pertumbuhan, pengangguran dan laju inflasi. Jika
tidak, atau justru memburuk,
Bernanke menyatakan tidak
segan menambah stimulus.
Bernanke pada Juni lalu
mengatakan Fed mungkin
akan mulai mengurangi QE
pada akhir tahun ini dan
sepenuhnya menghentikan
program tersebut pada
pertengahan 2014. Dengan syarat-syarat ekonomi
PIALANG INDONESIA
tumbuh 2,3 persen hingga 2,6 persen pada 2013, tingkat
pengangguran diproyeksi turun menjadi 7,2 persen hingga 7,3
persen pada kuartal IV.
Namun dalam paparan di hadapan Kongres Amerika Serikat
pada 17 Juli lalu, Bernanke terkesan ragu-ragu dengan rencana pengurangan stimulus. Dia berkata, “Program pembelian
aset sebesar US$ 85 miliar per bulan dari Fed bukan berarti
sudah dipastikan dikurangi.” Dia menambahkan Federal Open
Market Committee (FOMC) akan mengambil keputusan berdasarkan perkembangan data ekonomi.
Bernanke mengungkit tingkat pengangguran di Amerika
Serikat yang mencapai 7,6 persen pada Juni atau bisa disebut
level yang masih jauh dari memuaskan. “Jika data ekonomi
lebih baik dibanding perkiraan kami, maka pengurangan stimulus akan dilakukan lebih cepat. Namun jika perkembangan
ekonomi tidak sesuai ekpektasi, maka kami akan menunda
pengurangan stimulus, atau bahkan bisa menambahnya,” kata
Bernanke.
Pasar global langsung merespons sehingga terjadi volatilitas yang cukup besar, baik di pasar valuta asing, obligasi,
komoditas maupun saham. Indeks saham bursa di Amerika
Serikat menguat hingga sempat menyentuh rekor baru. Nilai
tukar dolar Amerika Serikat juga terapresiasi terhadap sebagian besar mata uang utama lain yang aktif diperdagangkan.
65
EDISI 12 AGUSTUS 2013