MARKET
RESEARCH
Mengapa Data adjusted
(Disesuaikan) Penting?
Angelo Michel
D
Sebelum kita melakukan analisa grafik
terhadap saham, sebelum kita melakukan
prediksi harga dengan
menggunakan komponen grafik harga dan
volume, sebelum kita
menggunakan indikator-indikator analisis
teknikal, hal pertama
yang harus kita pastikan adalah: data. Ya
data yang digunakan
haruslah data yang
benar-benar merepresentasikan kondisi
harga saham yang
sebenarnya.
PIALANG INDONESIA
ata yang demikian itu adalah data yang sudah disesuaikan (adjusted data). Mengapa demikian? Karena dalam
akivitas bisnis, banyak dan kerap kali emiten melakukan
corporate action yang bisa mengubah volume saham
yang listing di bursa. Corporate action ini misalnya penerbitan saham bonus, split, reverse split, right issue dan dividen saham.
Saham bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma
kepada pemilik saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.
Dividen saham adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham. Stock split merupakan aksi perusahaan
memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan
secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal
dan harga pasar. Reverse Stock Split adalah penggabungan nilai
nominal saham yang mengurangi jumlah saham beredar tanpa mengurangi modal disetor.
Rasio yang diberitakan oleh bursa jika terjadi corporate action
sedemikian menggambarkan perbandingan antara jumlah saham
sebelum terjadi corporate action dengan saham tambahannya. Misalnya, jika terjadi bonus dengan rasio 50:30, itu berarti untuk setiap
50 saham lama, diterbitkan 30 saham baru sebagai saham bonus.
Jika yang terjadi adalah split 1:1, maka nominal sahamnya menjadi
senilai 50 persen dari nilai nominal yang sama dengan penambahan
jumlah saham sebanyak 2 kali.
Sedangkan untuk right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya untuk
tanggal tertentu. Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan
istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), karena emiten
mengeluarkan saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham
baru tersebut. Redaksi berita dari bursa yang mengumumkan corpo-
61
EDISI 12 AGUSTUS 2013