Pialang edisi 12 agustus 2013 | Page 61

MARKET RESEARCH Mengapa Data adjusted (Disesuaikan) Penting? Angelo Michel D Sebelum kita melakukan analisa grafik terhadap saham, sebelum kita melakukan prediksi harga dengan menggunakan komponen grafik harga dan volume, sebelum kita menggunakan indikator-indikator analisis teknikal, hal pertama yang harus kita pastikan adalah: data. Ya data yang digunakan haruslah data yang benar-benar merepresentasikan kondisi harga saham yang sebenarnya. PIALANG INDONESIA ata yang demikian itu adalah data yang sudah disesuaikan (adjusted data). Mengapa demikian? Karena dalam akivitas bisnis, banyak dan kerap kali emiten melakukan corporate action yang bisa mengubah volume saham yang listing di bursa. Corporate action ini misalnya penerbitan saham bonus, split, reverse split, right issue dan dividen saham. Saham bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemilik saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Dividen saham adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham. Stock split merupakan aksi perusahaan memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal dan harga pasar. Reverse Stock Split adalah penggabungan nilai nominal saham yang mengurangi jumlah saham beredar tanpa mengurangi modal disetor. Rasio yang diberitakan oleh bursa jika terjadi corporate action sedemikian menggambarkan perbandingan antara jumlah saham sebelum terjadi corporate action dengan saham tambahannya. Misalnya, jika terjadi bonus dengan rasio 50:30, itu berarti untuk setiap 50 saham lama, diterbitkan 30 saham baru sebagai saham bonus. Jika yang terjadi adalah split 1:1, maka nominal sahamnya menjadi senilai 50 persen dari nilai nominal yang sama dengan penambahan jumlah saham sebanyak 2 kali. Sedangkan untuk right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya untuk tanggal tertentu. Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), karena emiten mengeluarkan saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham baru tersebut. Redaksi berita dari bursa yang mengumumkan corpo- 61 EDISI 12 AGUSTUS 2013