GAMEREVIEW
RITY
misi misi terakhir.
Ashes of the Singularity lebih
bersinar pada mode multiplayernya.
Melawan player lain dapat mengubah game yang tadinya kita fikir tidak
memiliki banyak kedalaman langsung
berubah menjadi game yang membutuhkan strategi yang matang. Kedua
ras yang disebutkan diatas tidak terlalu berbeda, maka mode multiplayer
akan terasa adil. Pertempuran lebih
dimenangkan pada level strategi
hingga taktik. Ada kalanya beberapa
game sudah terlihat hasil nya bahkan
jauh sebelum markas hancur. Berhubung kita lebih terbiasa dengan
game yang membutuhkan APM tinggi
seperti StarCraft maka kita bermain
dengan cara tesebut. Namun ternyata Ashes of the Singularity lebih
membutuhkan taktik, sehingga cara
main tersebut tidak memberikan
keunggulan lebih kepada player.
Ashes of the Singularity mengedepankan pertempuran kolosal dengan
skala yang tidak terfikirkan sama
sekali. Biasanya game strategi memiliki population cap atau batas seber-
apa banyak unit pasukan yang dapat
kita bangun. Dalam permainan yang
dilakukan saat review tidak jarang
kita telah membangun pasukan hingga 3000 unit lebih dan itupun masih
belum ada tanda tanda akan mencapai batas. Meskipun dengan banyak
unit, Ashes of the Singularity tidak
mengalami lag sama sekali pada test
bench kita yang menggunakan Core
i7 5820K, 32GB DDR4 RAM, dan
Radeon RX 480. Oxide mengatakan
hal tersebut dimungkinkan berkat
DirectX 12 yang memanfaatkan CPU
untuk bekerja lebih efisien dengan
GPU, impresif memang.
mun sayang nya lingkungan dari map
ingame sangatlah bland dan tidak
banyak variasi.
Akhir kata, Ashes of the Singularity
memberikan feel pada genre RTS
yang telah lama hilang dengan skala
pertempuran yang sangat besar. Walaupun single player terasa dangkat
dan tidak memiliki variasi, multiplayer mengubah segalanya dan memaksa para player untuk memutar otak
dan bergerak cepat. Sebagai pecinta
game strategy sejak usia kecil maka
pemmzchannel bisa mengatakan,
Bravo, Oxide.
Untuk grafis sendiri, Ashes of the Singularity mengolah grafis dengan baik dengan berbagai
lightning berbagai serangan
laser, misil maupun petir dengan
impresif. Mengingat betapa banyak
nya unit yang bisa diluncurkan maka
Asher of the Singularity mempertontonkan grafis yang spektakuler.
Radeon RX 480 yang sedang dalam proses review tersebut juga
tidak mengalami kesusahan dalam
menjalankan efek tersebut. Na-
PemmzChannel e-Magz |
7