REVIEW
sering anda temui pada A atau X series .
Workstation Pada review sebelumnya , memang kita gak perhatikan secara detail . Namun pada review kali ini , terlihat sakali ada yang janggal dengan keyboard Asus X550VX ini . Jika diperhatikan , bagian tengah seperti menonjol , seperti terdorong dari bagian dalam . Karena kebetulan unit yang ada di pemmz Cuma satu , kita sendiri belum bisa vonis kalau ini kesalahan produksi . Jika pembaca sekali ada yang sudah memiliki , mohon infonya di bagian commect ya . Terlepas dari hal tersebut di atas ,
Performa Sejatinya , di luar update spesifikasi , laptop ini kurang mengundang untuk di review lebih dalam . Seperti De Javu , karena performa yang di hasilkan lewat standar benchmark yang pemmzchannel gunakan nyaris tak ada beda dengan versi Asus X550JX . Untuk itu , agar lebih manfaat , kita akan bahas dari sisi fitur dan durabilitas-nya . Terutama kemampuan Asus X550VX ini saat di paksa bekerja di atas 4 jam non-stop .
Fitur Sebenarnya ada beberapa fitur yang disediakan untuk penggua Asus X550VX . Tapi karena SKU ini di Indonesia tak ada yang dibekali windows , jadilah pengguna harus menginstalnya terlebih dahulu satu persatu . Semua sudah disertakan pada DVD utility dalam paket pembelian . Misalkan untuk mengaktifkan smart gesture pada touchpad , harus menginstal software tambahan . Jika pengguna tidak mengetahui , jadilah banyak yang menganggap kesalahan hardware . Sebenarnya lagi , tak hanya terjadi pada Asus X550VX saja , seri Asus ROG seperti GL552 juga ada yang membuat bingung pengguna perihal backlit keyboard yang tidak aktif . Usut punya usut , Asus ROG-nya non-Windows , dan doi belum install ATK utility-nya .
Hal yang cukup mengganggu adalah fitur auto install untuk driver dan utility . Fitur ini harusnya sangat berguna jika pengguna tak tahu chip WiFi apa yang digunakan . Pemmzchannel mengalami masalah saat coba mengandalkan auto instal . Saat restart pertama kali , sistem OS ( windows 10 Pro 64-bit ) sepertinya gagal melakukan auto login hingga sistem berhenti dan hanya menampilkan lock-screen saja .
Cooling System Walau menggunakan single fan , dimensi ketebalan yang dimiliki Asus X550VX nampaknya cukup membantu sistem pendingin bekerja maksimal . Terbukti , setelah kita lakukan looping panjang menggunakan simulasi benchmark Resident Evil 6 , FPS dan skor yang di hasilkan tidak pernah langsung turun drastis tanda tidak terjadi bottleneck yang disebabkan oleh peurunan clock speed oleh system . Dari atas workstation , panas di sebelah kanan touchpad lebih terasa di banding di sebelah kiri . Paling mungkin disebabkan oleh panasnya Hardisk . Selebihnya , terasa adem ayem saja dengan rata-rata 40 derajat celcius via sensor thermal kami . Jadi tak akan mengganggu aktifitas gaming yang seringkali menggunakan area kiri ( lokasi
Display : CPU : RAM : Storage : GPU :
ODD : Wireless :
Battery :
Weight : Dimen : sion
OS :
SPESIFICATION
15.6 HD 16:9 ( 1366x768 ) Intel Core i7 6700HQ 4 GB DDR4 1 TB SATA ( 5400 rpm ) GeForce ® GTX950M 2GB GDDR5 DVD / RW SuperMulti WirelessLAN 802.11 b / g / n , Bluetooth 4.0 , Ethernet LAN Integrated 1 x Combo Audio Jack 1 x VGA Port / Mini D-Sub 15-pin for external monitor 1 x USB 3.0 port ( s ) 2 x USB 2.0 port ( s ) 1 x RJ45 Lan Jack for LAN Insert 1 x HDMI 4-cell Li-ion Polymer 2950mAh 2.32 Kg 38.0x25.1x2.92 ~ 3.17cm
DOS
Rp . 13.799.000
PemmzChannel e-Magz | 33