Pemmzchannel e-Magazine 36 #Juni 2016 | Page 33

REVIEW
sering anda temui pada A atau X series.
Workstation Pada review sebelumnya, memang kita gak perhatikan secara detail. Namun pada review kali ini, terlihat sakali ada yang janggal dengan keyboard Asus X550VX ini. Jika diperhatikan, bagian tengah seperti menonjol, seperti terdorong dari bagian dalam. Karena kebetulan unit yang ada di pemmz Cuma satu, kita sendiri belum bisa vonis kalau ini kesalahan produksi. Jika pembaca sekali ada yang sudah memiliki, mohon infonya di bagian commect ya. Terlepas dari hal tersebut di atas,
Performa Sejatinya, di luar update spesifikasi, laptop ini kurang mengundang untuk di review lebih dalam. Seperti De Javu, karena performa yang di hasilkan lewat standar benchmark yang pemmzchannel gunakan nyaris tak ada beda dengan versi Asus X550JX. Untuk itu, agar lebih manfaat, kita akan bahas dari sisi fitur dan durabilitas-nya. Terutama kemampuan Asus X550VX ini saat di paksa bekerja di atas 4 jam non-stop.
Fitur Sebenarnya ada beberapa fitur yang disediakan untuk penggua Asus X550VX. Tapi karena SKU ini di Indonesia tak ada yang dibekali windows, jadilah pengguna harus menginstalnya terlebih dahulu satu persatu. Semua sudah disertakan pada DVD utility dalam paket pembelian. Misalkan untuk mengaktifkan smart gesture pada touchpad, harus menginstal software tambahan. Jika pengguna tidak mengetahui, jadilah banyak yang menganggap kesalahan hardware. Sebenarnya lagi, tak hanya terjadi pada Asus X550VX saja, seri Asus ROG seperti GL552 juga ada yang membuat bingung pengguna perihal backlit keyboard yang tidak aktif. Usut punya usut, Asus ROG-nya non-Windows, dan doi belum install ATK utility-nya.
Hal yang cukup mengganggu adalah fitur auto install untuk driver dan utility. Fitur ini harusnya sangat berguna jika pengguna tak tahu chip WiFi apa yang digunakan. Pemmzchannel mengalami masalah saat coba mengandalkan auto instal. Saat restart pertama kali, sistem OS( windows 10 Pro 64-bit) sepertinya gagal melakukan auto login hingga sistem berhenti dan hanya menampilkan lock-screen saja.
Cooling System Walau menggunakan single fan, dimensi ketebalan yang dimiliki Asus X550VX nampaknya cukup membantu sistem pendingin bekerja maksimal. Terbukti, setelah kita lakukan looping panjang menggunakan simulasi benchmark Resident Evil 6, FPS dan skor yang di hasilkan tidak pernah langsung turun drastis tanda tidak terjadi bottleneck yang disebabkan oleh peurunan clock speed oleh system. Dari atas workstation, panas di sebelah kanan touchpad lebih terasa di banding di sebelah kiri. Paling mungkin disebabkan oleh panasnya Hardisk. Selebihnya, terasa adem ayem saja dengan rata-rata 40 derajat celcius via sensor thermal kami. Jadi tak akan mengganggu aktifitas gaming yang seringkali menggunakan area kiri( lokasi
Display: CPU: RAM: Storage: GPU:
ODD: Wireless:
Audio
:
Port
:
Battery:
Weight: Dimen: sion
OS:
SPESIFICATION
15.6 HD 16:9( 1366x768) Intel Core i7 6700HQ 4 GB DDR4 1 TB SATA( 5400 rpm) GeForce ® GTX950M 2GB GDDR5 DVD / RW SuperMulti WirelessLAN 802.11 b / g / n, Bluetooth 4.0, Ethernet LAN Integrated 1 x Combo Audio Jack 1 x VGA Port / Mini D-Sub 15-pin for external monitor 1 x USB 3.0 port( s) 2 x USB 2.0 port( s) 1 x RJ45 Lan Jack for LAN Insert 1 x HDMI 4-cell Li-ion Polymer 2950mAh 2.32 Kg 38.0x25.1x2.92 ~ 3.17cm
DOS
Rp. 13.799.000
PemmzChannel e-Magz | 33